Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan harga minyak goreng kemasan sederhana Minyakita masih bertengger di angka Rp 17.000 per liter. Untuk itu, dia segera memanggil para pemangku kepentingan dan pengusaha untuk memastikan pasokannya.
Dia mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) Minyakita yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp 15.700 per liter. Namun, saat ini harga Minyakita masih ada di Rp 17.000 per liter, meski diakuinya ada penurunan Rp 200 dari pekan lalu.
“HET Minyakita Rp 15.700 jadi sekitar seminggu lalu harga nasional itu Rp 17.200 rata-rata ya, sekarang sudah Rp 17.000 artinya ada penurunan,” ujar Mendag Budi dalam Konferensi Pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Dia mengungkapkan, siang ini akan memanggil para pengusaha yang berkaitan dengan Minyakita. Satu hal yang akan dipastikannya ada pasokan ke pasaran. Langkah ini kerap dilakukan untuk menjaga harga di tingkat konsumen.
“Kami juga nanti siang akan melakukan rapat dengan stakeholder yang berkaitan dengan minyak, Minyakita, untuk menjamin ketersediaan pasokan tetap terus berjalan,” tuturnya.
Kenaikan harga minyak goreng Minyakita turut direspons dengan rencana pengaturan domestic marget obligation (DMO). Mengingat lagi, ada mandatory program Biosolar ke B40 tahun ini juga membutuhkan pasokan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
“Nah nanti kebutuhan CPO dalam negeri tentu akan kita lihat berkaitan dengan ekspor bisa saja rasio nanti kita ubah, tapi lihat dulu ya seberapa besar kebutuhannya,” kata dia.
“Karena kan untuk merubah rasio nanti gampang bisa kita lakukan, jadi kita lihat dulu apakah perlu merubah rasio ekspor, pengali ekspornya,” sambung Budi Santoso.