Liputan6.com, Jakarta Negara-negara anggota OPEC+ pada Rabu sepakat untuk mempertahankan kuota produksi resmi mereka. Sementara perhatian pasar harga minyak kini tertuju pada potensi peningkatan produksi dari delapan negara anggota yang selama ini melakukan pemangkasan produksi secara sukarela.
OPEC+ telah menjalankan kesepakatan produksi secara kolektif, disertai dua jenis pemangkasan tambahan yang dilakukan secara informal oleh delapan negara.
Sesuai kebijakan formal, kelompok OPEC+ memangkas sekitar 2 juta barel per hari hingga akhir 2026. Dalam pertemuan terakhir, mereka sepakat untuk “menegaskan kembali tingkat produksi minyak mentah keseluruhan” seperti yang telah diputuskan dalam pertemuan Desember lalu.
Harga Minyak Naik Setelah Pertemuan OPEC
Dikutip dari CNBC, Kamis (29/5/2025), harga minyak naik sesaat setelah pertemuan OPEC+ berakhir. Kontrak Brent ICE untuk pengiriman Juli ditutup pada USD 64,90 per barel, naik 81 sen atau 1,26%.
Sementara kontrak minyak mentah WTI Nymex untuk Juli ditutup pada USD 61,84 per barel, naik 95 sen atau 1,56%. Di luar kebijakan resmi, delapan negara OPEC+ — termasuk Rusia dan Arab Saudi — saat ini memangkas produksi sebesar 1,66 juta barel per hari hingga akhir 2025.
Mereka juga sempat memangkas tambahan 2,2 juta barel per hari hingga Maret, dan kini mulai mengembalikan sekitar 1 juta barel per hari selama April hingga Juni.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4066834/original/034753100_1656461868-Harga_Minyak_AFP.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)