Di Tiongkok, harga konsumen naik pada laju paling lambat dalam empat bulan untuk periode Oktober sementara deflasi harga produsen semakin dalam. Kondisi ini terjadi ketika Beijing menggandakan stimulus untuk mendukung ekonomi yang sedang lesu.
“Angka inflasi Tiongkok kembali melemah, dengan pasar khawatir akan deflasi, terutama karena perubahan tahunan dalam indeks harga produsen turun lebih jauh ke wilayah negatif. Momentum ekonomi Tiongkok tetap negatif,” kata Achilleas Georgolopoulos, analis pasar di pialang XM.
Bank of America Securities mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Senin bahwa pasokan minyak mentah non-OPEC diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,4 juta barel per hari (bph) pada tahun 2025 dan 900.000 bph pada tahun 2026.
“Pertumbuhan non-OPEC yang signifikan tahun depan dan paket stimulus Tiongkok yang tidak meyakinkan kemungkinan berarti persediaan akan membengkak bahkan tanpa peningkatan OPEC+,” catat Bank of America.
“Jadi, kelompok tersebut menghadapi tantangan yang sulit, yang kemungkinan memerlukan tekad yang berkelanjutan dan kemungkinan pembatasan tambahan jika keseimbangan semakin memburuk.” tulis catatan itu.