Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering dan jagung. Hal tersebut diungkap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman setelah mengikuti Rapat Terbatas tentang swasembada pangan pada Senin kemarin.
Mentan mengatakan, Presiden Prabowo setuju Harga Pembelian Pemerintah gabah ditingkat petani kini naik menjadi Rp 6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 6.000 per kilogram. Sedangkan Harga Pembelian Pemerintah jagung naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram.
“Kami sungguh bahagia dan mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya mewakili petani Indonesia,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman di Istana Negara, dikutip pada Selasa (31/12/2024).
Selain penyesuaian HPP, Presiden juga memastikan peningkatan dukungan anggaran untuk sektor pertanian. Kuota pupuk subsidi dinaikkan hingga dua kali lipat, dengan total anggaran pupuk mencapai Rp 46,8 triliun.
Dana Irigasi
Di samping itu, anggaran untuk sistem irigasi juga mendapatkan perhatian khusus dengan alokasi sebesar Rp 12 triliun. “Kebijakan ini merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden terhadap kesejahteraan petani Indonesia,” ucapnya.
Mentan menambahkan bahwa total anggaran untuk program Optimalisasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian mencapai Rp13 triliun. Program Oplah bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa dan lahan kering. Program ini tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tetapi juga bekerja sama dengan TNI, Kementerian Desa, serta berbagai pihak terkait lainnya.
Lebih lanjut, alokasi anggaran Kementerian Pertanian tahun ini meningkat signifikan, dari semula Rp14,5 triliun menjadi Rp29 triliun. Peningkatan ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan berbagai program strategis, termasuk pompanisasi, cetak sawah baru, dan penyediaan alat mesin pertanian (Alsintan) di seluruh Indonesia.
“Dengan langkah dan upaya berpihak pada petani ini, kita optimis dapat mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia secepat-cepatnya,” tutup Mentan Amran.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com