Jakarta, Beritasatu.com – Guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) Lilik Sutiarso mengusulkan Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) segera melakukan intervensi terhadap anjloknya harga gabah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Untuk diketahui, harga rata-rata gabah di Pati kini turun Rp 1.000 dari Rp 7.200 menjadi Rp 6.200 per kilogram (kg).
“Sebetulnya tidak hanya Bulog saja yang bisa berperan dalam memberikan solusi permasalahan, ada banyak pihak terkait, tetapi memang Bulog menjadi pihak yang sangat diharapkan untuk mengatasi permasalahan ini,” katanya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).
Menurut Lilik, Bulog adalah otoritas yang memiliki mekanisme kebijakan stabilitas harga layak pada petani sehingga ke depan tidak menimbulkan kerugian harga yang berkepanjangan. Bulog diharapkan segera mengurangi beban yang dirasakan petani.
“Bulog dengan mekanisme kebijakan penstabilan harga gabah yang layak di tingkat petani tentunya dapat meringankan beban masyarakat petani saat ini,” tambahnya.
Lilik mengatakan, anjloknya harga gabah di Pati karena turunnya kualitas gabah. Selain itu karena anomali iklim dan kurang optimalnya penanganan pascapanen.
“Solusi jangka pendek untuk memberikan jalan keluar yang berpihak kepada petani tentunya melalui program terintegrasi dari berbagai pihak, melalui intensifikasi teknologi pascapanen sampai dengan intervensi pemerintah melalui program yang mendukung ketahanan petani,” jelasnya.
Lilik menambahkan, tingginya biaya produksi juga dipengaruhi banyak faktor. Hal ini membuktikan tingkat ketahanan petani di Indonesia masih dalam kondisi lemah.