Selain itu, ekspektasi pelonggaran moneter semakin besar setelah data ekonomi AS menunjukkan campuran sinyal. Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal II tercatat tumbuh 3,3% secara tahunan, melampaui estimasi awal 3,0%. Namun, inflasi yang tetap di atas target The Fed belum dianggap cukup kuat untuk mengubah arah kebijakan.
Menurut FedWatch CME, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September kini mencapai 89%, naik dari 85% sebelum rilis data PCE.
Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah menjadi katalis utama bagi emas, karena menekan imbal hasil riil obligasi dan menurunkan biaya peluang memegang logam mulia. Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga relatif stabil.
Yield Treasury 10 tahun bertahan di sekitar 4,22%, sedangkan yield 30 tahun di 4,90%. Kondisi ini memberikan ruang bagi investor untuk kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723189/original/060727400_1705921940-fotor-ai-20240122181141.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)