Meskipun emas terus menunjukkan kekuatan yang tangguh, beberapa analis mengatakan stimulus baru diperlukan untuk mendorong harga kembali ke rekor tertingginya pada Oktober. Dengan waktu yang semakin menipis pada 2025, beberapa analis mencatat ini bisa menjadi tantangan yang sulit.
“Pergerakan emas pada masa depan akan bergantung pada apakah the Fed terus melakukan pelonggaran moneter atau jika kondisi makroekonomi, seperti melemahnya pertumbuhan atau risiko geopolitik lebih lanjut terwujud,” ujar Chief Market Analyst, FP Markets, Aaron Hill.
Ia mengatakan, untuk mencapai titik tertinggi sepanjang masa, emas membutuhkan kombinasi penurunan suku bunga yang agresif, pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) lebih lanjut dan peningkatan permintaan safe haven.
“Harga tembus ke wilayah positf sebelum akhir tahun akan membutuhkan lebih dari sekadar satu kali penurunan suku bunga, guncangan makro atau sinyal dovish lebih lanjut dari the Fed bisa menjadi pendorong utama,” ujar dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)