“Momentum emas sedang diuji tajam, dengan harga turun lebih dari 3% hari ini dan aksi jual yang lebih luas melanda pasar logam, ekuitas, dan kripto karena skeptisisme penurunan suku bunga semakin meningkat,” kata Head of Metals di Britannia Global Markets, Neil Welsh.
“Hal ini menggambarkan betapa bergantungnya sentimen jangka pendek pada sinyal kebijakan bank sentral. Namun, dengan emas yang masih naik signifikan selama setahun terakhir, argumen struktural jangka panjang tetap utuh, didukung oleh risiko makro yang persisten, permintaan bank sentral, dan diversifikasi yang berkelanjutan meskipun volatilitas jangka pendek masih ada.” Ia menambahkan.
Namun, tidak semua orang bersikap hati-hati, karena emas telah mencatat keuntungan signifikan dari aksi jual tajam pada Oktober. Head of Futures Strategies and Forex di Tastylive.com, Christopher Vecchio mengatakan kurangnya data ekonomi pada akhirnya akan berdampak kecil pada kebijakan moneter AS jangka panjang. Ia menambahkan, Pemerintahan Trump terus-menerus meremehkan kenaikan inflasi dan meningkatnya risiko ekonomi.
“Gedung Putih yakin bahwa inflasi bukanlah masalah dan bahwa perekonomian baik-baik saja, sehingga mereka siap untuk menjalankan perekonomian dengan cepat,” ujar dia.
“Waktu hampir habis untuk masa jabatan Powell, jadi satu pertemuan saja tidak akan mengubah pandangan The Fed. Ini bukan tentang perjalanan, melainkan satu pertemuan, dan lebih tentang tujuannya.”
Vecchio memperkirakan emas mengalami aksi ambil untung jangka pendek pada level yang tinggi. Akan tetapi, ia masih ingin membeli saat harga sedang turun.
Di tengah sentimen harga emas dunia itu, bagaimana pergerakan harga emas perhiasan pada Minggu, 16 November 2025? Berikut adalah rincian Harga Emas Perhiasan Minggu, 16 November 2025 di Rajaemas untuk berbagai kadar:
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)