Sebelumnya, pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia akan melanjutkan tren penguatannya pada perdagangan Senin (3/11/2025), setelah ditutup di level USD 4.003 per troy ons pada akhir pekan.
Ibrahim menilai secara teknikal logam mulia ini masih memiliki ruang untuk naik, dengan support pertama di USD 3.935 dan resistance di USD 4.080.
“Jadi, saya melihat untuk kemarin penutupan pasar di hari Sabtu ya, Sabtu pagi harga emas itu ditutup di level USD 4.003 per tray ons. Kemudian support pertama ya untuk transaksi di hari Senin itu di USD 3.935. Resisten pertama untuk hari Senin itu di USD 4.080,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).
Dia menuturkan, jika momentum penguatan terus berlanjut, emas berpotensi menembus resistance mingguan di kisaran USD 4.145 hingga USD 4.200 per troy ons.
“Dalam satu minggu kemungkinan supportnya itu di USD 3.863, kemudian resisten kedua itu di USD 4.145. Nah ada kemungkinan besar sampai di bulan November ada kemungkinan besar berdasarkan data hari ini di USD 4.292,” ujarnya.
Dari sisi fundamental, dorongan utama datang dari ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada Desember mendatang.
“Ada informasi terbaru bahwa ada kemungkinan besar di bulan Desember Bank Sentral akan menurunkan suku bunga,” ujarnya.
Sentimen dovish ini mendorong investor beralih ke aset lindung nilai seperti emas, terutama setelah Bank Sentral mulai memberi sinyal akan adanya pelonggaran kebijakan moneter.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3975034/original/086610900_1648205536-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)