Pandangan serupa disampaikan Rich Checkan, Presiden dan COO Asset Strategies International. Ia menyebut tren emas tetap kuat meski ada pandangan bahwa logam mulia itu sudah berada di area overbought.
“Dengan ancaman penutupan pemerintah AS dan lonjakan tagihan pengeluaran, saya melihat harga emas akan kembali naik minggu depan,” ujarnya.
Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menilai meskipun data belanja konsumen dan inflasi terbaru tidak mendukung, faktor lain masih memberi dorongan.
“Narasi ekonomi AS dan laju penurunan suku bunga jelas kurang penting bagi emas dibanding faktor lainnya,” katanya.
Sementara itu, Kevin Grady, Presiden Phoenix Futures and Options, menekankan penguatan emas juga dipicu melemahnya dolar AS. “Pasar bereaksi pada suku bunga, berapa banyak penurunan yang akan terjadi. Namun saya kira lemahnya dolar justru menjadi faktor utama pendorong emas,” tuturnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723188/original/034031500_1705921925-fotor-ai-20240122181144.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)