Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Harga Emas Dunia Meredup, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Meredup, Ini Penyebabnya

Chicago: Harga emas dunia turun pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) karena imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) naik, sementara petunjuk terbaru Federal Reserve tentang laju penurunan suku bunga yang lebih lambat pada 2025 membuat investor menunggu dengan saksama serangkaian data ekonomi yang akan dirilis minggu ini untuk menjelaskan pandangan tersebut.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 7 Januari 2025, harga emas spot turun 0,2 persen menjadi USD2.634,52 per ons. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,3 persen lebih rendah pada USD2.647,40.
 
Adapun, imbal hasil pada Obligasi Treasury AS 10 tahun naik ke level tertinggi dalam delapan bulan, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.
Proyeksi terbaru The Fed pada Desember menyiratkan peralihan ke langkah pemotongan suku bunga yang lebih hati-hati tahun ini, dengan mayoritas pembuat kebijakan menyatakan kekhawatiran inflasi dapat kembali terjadi.
 
Bank sentral mungkin perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama guna mengatasi inflasi yang terus-menerus, yang masih di atas target dua persen.
 

 

Menanti pelantikan Trump

Presiden terpilih AS Donald Trump akan menjabat pada 20 Januari, dan tarif yang diusulkannya serta kebijakan proteksionis diperkirakan akan memicu inflasi lebih lanjut.
 
Emas merosot meskipun indeks dolar (DXY), dibuka dengan penurunan satu persen, turun dari level tertinggi lebih dari dua tahun pada Kamis. Pelaku pasar sekarang menantikan laporan pekerjaan AS pada Jumat, yang dapat membantu menjelaskan jalur kebijakan Fed ke depannya.
 
Investor juga menunggu data lowongan pekerjaan pada Selasa, angka ketenagakerjaan ADP, dan risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Fed pada Rabu.
 
Di sisi lain, spot perak naik 1,1 persen menjadi USD29,93 per ons, platinum turun 0,8 persen menjadi USD930,41, dan paladium turun 0,4 persen menjadi USD918,25.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(HUS)