Harga Emas Bakal Tembus USD 3.000 per Ons, Kapan Saatnya Beli? – Page 3

Harga Emas Bakal Tembus USD 3.000 per Ons, Kapan Saatnya Beli? – Page 3

Liputan6.com, Jakarta Pasar emas terus menunjukkan ketahanannya setelah aksi jual tajam minggu lalu. Meskipun harga emas kembali stabil dan bertahan di atas level penting secara teknis, banyak analis berpendapat bahwa pergerakan harga masih belum memiliki arah yang jelas.

Saat ini, emas diperdagangkan di atas USD2.900 per ons, mencatat kenaikan sekitar 1,6% dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah harga emas dapat mencapai level psikologis USD3.000 per ons dalam waktu dekat.

Dikutip dari laman Kitco.com, Senin (10/3/2025), ketidakpastian global masih menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

Kebijakan tarif yang fluktuatif dari Presiden AS Donald Trump, serta kekhawatiran perang dagang global telah memberikan dorongan bagi logam mulia ini. Namun, beberapa analis percaya bahwa sebagian besar risiko geopolitik ini sudah diperhitungkan dalam harga pasar saat ini.

Di sisi lain, kebijakan fiskal baru di Eropa juga menarik perhatian para investor emas. Uni Eropa baru saja mengumumkan dana sebesar €1 triliun yang dapat digunakan negara-negara anggotanya untuk meningkatkan pengeluaran militer.

Jerman, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Eropa, juga merencanakan peningkatan belanja untuk sektor pertahanan dan infrastruktur.

Harga Emas Bakal Turun Dulu

Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen, mengatakan bahwa harga emas batangan mungkin akan mengalami fase konsolidasi dalam jangka pendek sembari pasar menunggu perkembangan lebih lanjut terkait ekonomi global.

“Emas kemungkinan akan beristirahat sejenak sementara kita menunggu untuk melihat apakah AS akan memasuki periode stagflasi,” ujar Hansen.

“Risiko ekspansi fiskal di Eropa bisa mengalihkan arus investasi, tetapi saya tidak melihat alasan mengapa harga tidak bisa bergerak lebih tinggi. Banyak faktor pendukung telah diperhitungkan dalam harga emas, jadi sekarang kita hanya perlu menunggu dampak ekonomi dari perkembangan terbaru ini,” tambahnya.

Fokus baru pada Eropa telah mendorong arus modal ke euro, yang berdampak langsung pada indeks dolar AS. Saat ini, indeks dolar AS berada pada titik terendah sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden. Penurunan 2,5% minggu ini mencatatkan pelemahan terbesar greenback sejak Juli 2022.

Namun, pelemahan dolar AS tidak serta-merta memberikan dorongan kuat bagi emas. Menurut Kepala Riset & Strategi Logam di MKS PAMP, Nicky Shiels, mengatakan, meningkatnya pengeluaran di Eropa menjadikan emas terhadap euro sebagai perdagangan jangka menengah hingga panjang yang menarik.