Sebelumnya, harga emas mengalami tekanan signifikan dalam beberapa hari terakhir, dengan sejumlah faktor utama menjadi penyebab, termasuk euforia risk-on pasca pemilu Presiden Amerika Serikat, sikap hawkish Federal Reserve (Fed), serta penguatan dolar AS.
Pada awal minggu kemarin, harga emas spot dibuka di level USD 2.683,02 per ons dan bertahan di atas USD 2.660 per ons sebelum mulai melemah. Penurunan tajam terjadi pada Senin sore (11/11), saat harga emas turun mendekati USD 2.610 per ons dan terus melandai hingga menyentuh level terendah mingguan di USD 2.592 per ons pada Selasa pagi (12/11).
Tekanan pada harga emas utamanya disebabkan oleh sikap hawkish Fed yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi.
Sikap ini mendorong investor untuk mengalihkan aset mereka ke instrumen berisiko rendah seperti dolar AS, yang menguat signifikan. Kondisi ini berimbas pada pelemahan harga emas yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe haven.