Sebelumnya, harga emas dunia memulai pekan dalam mode menunggu, bergerak terbatas di rentang yang sempit. Para investor dan pelaku pasar tengah mencerna agenda geopolitik dan moneter yang padat. Kondisi ini membuat harga emas bertahan di area USD 3.330 pada Senin (18/8/2025), nyaris tanpa perubahan.
Perhatian utama tertuju pada pertemuan penting di Washington antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dan para pemimpin Eropa. Spekulasi gencatan senjata yang muncul setelah pertemuan Trump-Putin pekan lalu sempat mengurangi minat terhadap aset safe-haven, namun belum cukup kuat untuk membalikkan tren secara meyakinkan.
Analis Dupoin Futures IndonesiaAndy Nugraha menjelaskan, grafik candlestick dan Moving Average menunjukkan bahwa tekanan bearish pada harga emas mulai melemah.
“Ini menandakan bahwa penjualan tidak lagi seagresif sebelumnya, meskipun dominasi pembeli (bulls) juga belum terkonfirmasi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).
Andy menekankan dua level penting yang harus diperhatikan. Jika tekanan turun kembali mengemuka, support terdekat berada di sekitar USD 3.313.
“Sebaliknya, jika terjadi koreksi naik, hambatan awal diproyeksikan di zona USD 3.357,” jelas dia.
Selama harga masih berada di antara dua batas ini, setiap kenaikan yang terjadi kemungkinan besar hanya bersifat teknikal sebagai “napas” dalam konsolidasi, bukan sinyal pembalikan tren yang berkelanjutan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)