Harga Coklat Valentine Makin Mahal Gara-gara Krisis Iklim, Ini Ceritanya – Page 3

Harga Coklat Valentine Makin Mahal Gara-gara Krisis Iklim, Ini Ceritanya – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Hari ini, 14 Ferbuari merupakan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine.  hari Valentine ini dirayakan di seluruh dunia. Mawar dan coklat menjadi simbol utama perayaan Valentine. 

Namun tahukah kamu, harga coklat setiap tahunnya mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena dampak krisis iklim. Perubahan iklim, yakni curah hujan tinggi dan panas ekstrem, memangkas produksi kakao sehingga mengkerek harga bahan baku coklat ini.

Laporan terbaru dari organisasi amal internasional Christian Aid “Cocoa Crisis: How Chocolate is Feeling the Bite of Climate Change”, mengungkapkan bahwa perubahan iklim telah menghantam produksi kakao di Ghana dan Côte d’Ivoire, dua negara penghasil kakao terbesar di dunia.

Akibatnya, lonjakan harga kakao hingga mencapai rekor tertinggi sebesar USD 12.605 per ton pada Desember 2024, dan juga menempatkan masa depan petani kakao dalam risiko yang besar. Harga kakao telah melonjak 400% dalam beberapa tahun terakhir.

Kemudian, laporan Climate Central “Climate change is heating up West Africa’s cocoa belt”, mencatat, pada 2024, perubahan iklim memperpanjang periode hari dengan suhu tinggi di atas 32°C selama enam pekan di 71% wilayah penghasil kakao di Côte d’Ivoire, Ghana, Kamerun, dan Nigeria — suhu yang terlalu panas untuk penanaman kakao.

Pola curah yang tidak menentu di Afrika Barat selama musim panen juga berdampak buruk pada kakao.

Sementara Afrika Barat mendominasi produksi kakao global, Indonesia menempati posisi ketiga dengan 11,4% dari total produksi dunia pada 2022 atau sekitar 667 ribu ton.