Bisnis.com, JAKARTA — Harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) melambung hingga mencapai Rp88.000 per kilogram per hari ini, Minggu (12/1/2025).
Pedagang cabai Guyub Rukun Pedagang Cabai PIKJ Guntur mengatakan bahwa harga cabai rawit merah dibanderol di kisaran Rp80.000–Rp88.000 per kilogram di PIKJ per hari ini. Sementara itu, untuk cabai merah keriting tembus Rp45.000–Rp55.000 per kilogram.
Guntur mengatakan bahwa perubahan harga cabai di PIKJ masih dalam rentang yang wajar. “Perubahan harga cabai per hari ini nggak ada yang ekstrem, tingginya kisaran itu di harga grosir,” kata Guntur kepada Bisnis, Minggu (12/1/2025).
Jika menengok Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (12/1/2025) pukul 16.09 WIB, harga cabai rawit merah naik tipis 0,76% atau sebesar Rp560 menjadi Rp74.200 per kilogram secara rata-rata nasional.
Di sisi lain, harga cabai merah keriting terpantau mulai turun tipis 0,87%. Secara nasional, harga cabai merah keriting di pedagang eceran dibanderol Rp50.160 per kilogram.
Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) Tunov Mondro Atmojo sebelumnya menjelaskan bahwa faktor cuaca ekstrem menjadi penyebab utama harga cabai di tingkat konsumen melambung tajam.
Pada akhir tahun lalu, Tunov menyampaikan bahwa petani cabai sudah memberikan lampu kuning terhadap komoditas cabai pada kuartal I/2025. Salah satunya disebabkan oleh cuaca ekstrem yang membuat tanaman cabai tergenang air.
“Penyebab kenaikan harga ini, yang pasti karena banjir atau tergenang air tanaman kami. Kalau pohon cabai tergenang air dalam kurun waktu 1 bulan, itu tidak akan pernah ada yang kuat pohon cabai kalau tergenang air terus-menerus,” ujar Tunov dalam Rapat Koordinasi SPHP Cabai secara virtual, Kamis (9/1/2025).
Tunov menyampaikan bahwa cuaca ekstrem ini terjadi hampir di semua sentra pangan, terutama di Jawa Tengah dengan tingkat kegagalan hampir mencapai 75%, imbas tergenang air hujan.
“Ini hal sepele, tetapi sangat berpengaruh, hujan dari pagi di wilayah sentra. Rumus cabai, cabai kalau hari ini petik maka pasar akan ada barang, hari ini libur petik, hari ini juga stok pasar akan turun. Beda dengan komoditas lain,” ungkapnya.
Dia menambahkan, cuaca ekstrem yang tinggi mengakibatkan produktivitas cabai turun karena bunga yang rontok. Imbasnya, probabilitas per pohon cabai bisa anjlok hingga 50%.