JAKARTA – Menggunakan handuk yang sama untuk menyeka badan dan wajah merupakan kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang. Namun, ternyata handuk yang digunakan untuk menyeka badan harus dibedakan dengan handuk wajah.
Hal tersebut dianjurkan oleh dokter spesialis kulit demi kesehatan kulit wajah dalam jangka panjang. Pada dasarnya, kulit badan tidak selalu memiliki reaksi yang sama terhadap bakteri.
Kulit wajah jauh lebih sensitif dibandingkan kulit tubuh lainnya, sehingga sangat rentan terhadap kuman dan bakteri. Handuk yang digunakan membersihkan badan bisa saja menyimpan banyak bakteri.
“Bakteri, jamur, sel kulit mati, minyak dan kotoran lainnya dapat menumpuk di handuk,” kata dokter kulit, Sejal Shah, dikutip dari Allure, pada Kamis, 4 September 2025.
Jika handuk yang sama digunakan pada wajah, maka bakteri bisa menempel di wajah. Ini tentunya bisa berisiko menyumbat pori-pori, iritasi, hingga memicu munculnya jerawat.
“Hal itu tentu bisa berisiko menyumbat pori-pori, meningkatkan munculnya jerawat, dan beberapa bahkan dapat menyebabkan iritasi atau ruam,” tambah dokter kulit lainnya, Lily Talakoub.
Oleh karena itu, handuk untuk badan dana wajah sangat dianjurkan untuk dibedakan. Tak hanya itu, handuk juga harus diganti secara bertahap, terutama handuk untuk wajah.
Bagi yang memiliki kulit sensitif atau rentan berjerawat, sebaiknya mengganti handuk wajah setiap hari. Bagi yang memiliki kulit normal atau kering, bisa mengganti handuk wajah dua atau tiga kali seminggu.
“Untuk kulit acne-prone, sebaiknya mengganti atau mencuci handuknya setiap hari,” tambah Lily.
Tak hanya itu, sebaiknya simpan handuk di tempat kering dan minim kelembapan. Handuk yang disimpan di dekat shower akan tetap lembap dan dapat menumbuhkan jamur yang tidak baik pada kesehatan kulit.
