TRIBUNNEWS.COM – Kelompok militan Palestina, Hamas memberikan peringatan Israel jika nekat mencoba menyelamatkan sandera secara paksa di luar perjanjian gencatan senjata.
Menurut Hamas, saat ini pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjaga para sandera.
“Kami melakukan segala yang mungkin untuk menjaga tawanan pendudukan tetap hidup,” kata Hamas pada hari Rabu (25/3/2025), dikutip dari Al-Arabiya.
Akan tetapi, nyawa para sandera saat ini terancam karena Israel terus melancarkan serangan dengan menargetkan berbagai lokasi di Gaza.
“Tetapi pemboman acak Zionis (Israel) membahayakan nyawa mereka,” jelas Hamas.
Oleh karena itu, Hamas memperingatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk tidak nekat menyelamatkan para sandera dengan cara mereka sendiri.
Jika hal tersebut dilakukan, kemungkinan sandera masih hidup sangatlah kecil.
“Setiap kali pendudukan mencoba untuk menyelamatkan tawanannya dengan paksa, mereka akhirnya membawa mereka kembali dalam peti mati,” katanya.
Selain itu, Hamas juga mengatakan bahwa upaya Netanyahu untuk menenangkan keluarga sandera hanyalah ‘omong kosong’.
“Netanyahu berbohong kepada keluarga tawanan ketika ia mengklaim bahwa opsi militer mampu membawa mereka kembali hidup-hidup,” kata Hamas, dikutip dari Al Mayadeen.
Israel Tak Henti Bombardir Gaza
Israel kembali meluncurkan serangan di Gaza mulai minggu lalu.
Sejak saat itu, Israel meluncurkan operasi darat di tengah ketidakpastian gencatan senjata.
Selain operasi darat, Israel juga meluncurkan serangan udara di Rafah, bagian barat Gaza Selatan.
Khan Younis juga menjadi target drone Israel.
Ribuan warga sipil masih terjebak di Rafah, dengan permintaan mendesak muncul dari warga di lingkungan Saudi, Tal al-Sultan, dan daerah Hashashin.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak 18 Maret 2025 telah mencapai 830 warga.
Sementara 1.787 lainnya terluka akibat pemboman Israel.
Dalam 24 jam terakhir, sekitar 39 orang dikabarkan tewas dan 124 orang terluka.
Sementara sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50.100 warga Palestina.
Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Korban luka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 113.700 orang.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Hamas dan Konflik Palestina vs Israel