Mojokerto (beritajatim.com) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mojokerto menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan maraknya tawaran berangkat haji tahun 2024 tanpa antre dan bahkan dengan harga murah. Laman resmi Kemenag RI mengungkapkan kuota haji Indonesia sudah terpenuhi.
Serta tahap pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1445 H/2024 M sudah ditutup pada April 2024. Sehingga masyarakat diimbau tidak tertipu beragam tawaran berangkat dengan beragam visa non haji, seperti mengatasnamakan visa petugas haji, visa ummal, visa ziarah hingga multiple.
“Masyarakat diharap waspada dengan maraknya penipuan haji yang menjanjikan tanpa antre dan biaya ringan. Kuota tahun ini sudah terpenuhi, jadi tidak mungkin,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kota Mojokerto M. Hilmi Faqih, Selasa (7/5/2024).
Masih kata Hilmi, Pemerintah Arab Saudi juga sudah mengantisipasi dengan Smart Card atau kartu resmi keberangkatan haji. Sehingga puncak haji, saat wukuf akan terdeteksi siapa yang tidak menggunakan visa haji maka akan terlihat dan tidak bisa masuk. Penerapan Smart Card baru diterapkan di tahun 2024 ini.
“Hati-hati ini biasanya banyak disebarkan di media sosial. Jadi kami harapkan masyarakat bisa cek dan ricek kebih lanjut. Untuk mendapat informasi resmi seputar pelaksanaan haji dan umrah, masyarakat bisa mengakses website dan akun sosial media resmi Kemenag atau Pusaka (pusaka.kemenag.go.id). Serta melalui website dan aplikasi Nusuk Hajj (nusuk.sa) milik Pemerintah Arab Saudi,” katanya.
Smart Card memang baru tahun ini diterapkan dan jemaah haji Indonesia yang pertama kali mendapatkan kartu tersebut. Kehadiran kartu tersebut memang dimaksudkan Kerajaan Arab Saudi untuk memudahkan jemaah dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan haji serta mencegah masuknya jemaah haji dengan visa di luar prosedural. [tin/but]