Hadits tentang Anak Yatim dan Berbagai Keutamaannya

Hadits tentang Anak Yatim dan Berbagai Keutamaannya

YOGYAKARTA – Dalam ajaran Islam, setiap orang yang memuliakan anak yatim akan mendapatkan berbagai keutamaan dan pahala yang besar. Pengertian yatim sendiri merujuk pada seseorang yang sudah ditinggal wafat oleh sang ayah. Dikutip dari buku Mari Mencintai Anak Yatim karya Muhsin M K, ada berbagai cara memuliakan anak yatim. Selain itu, ayat dan hadits tentang anak yatim juga bisa Anda temukan. Adapun salah satu cara memuliakan anak yatim yaitu dengan mengangkat harkat dan martabat hidup mereka.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah An Nisa ayat 8:

وَاِذَا حَضَرَ الۡقِسۡمَةَ اُولُوا الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَالۡمَسٰكِيۡنُ فَارۡزُقُوۡهُمۡ مِّنۡهُ وَقُوۡلُوۡا لَهُمۡ قَوۡلًا مَّعۡرُوۡفًا

Artinya: “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.”

Selain ayat Al-Qur’an, dalam sejumlah hadits juga dijelaskan mengenai anak yatim. Seperti yang dikutip dari buku 1100 Hadits Terpilih oleh Muhammad Faiz Almath.

Hadits tentang Anak Yatim

Orang yang merawat anak yatim dekat kedudukannya dengan Nabi SAW

Orang yang merawat anak yatim dipastikan kedudukannya di surga kelak dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Kedekatan ini bahkan diibaratkan seperti jari telunjuk dan jari tengah.

“Bahwa aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah, lalu Nabi mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu ia renggangkan.” (HR Bukhari)

Menyantuni anak yatim akan menerima jaminan surga

Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR Thabrani)

Wali harta anak yatim

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits,

“Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah diperkembangkan (diperdagangkan) dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sodaqoh (zakat).” (HR Baihaqi)

Ketentuan zakat harta benda anak yatim

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hanifah, Rasulullah SAW bersabda:

“Harta benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh.” (HR Abu Hanifah)

Menyayangi anak yatim akan mendapat keselamat pada hari kiamat

Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman,

“Demi yang Mengutusku dengan Hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR Thabrani)

Gelar Abror (Saleh atau Taat kepada Allah)

Memberikan santunan kepada anak yatim juga menjadi jalan untuk mendapatkan penghargaan dari Allah dalam bentuk gelar “Abror.” Orang yang diberi gelar Abror merupakan orang yang saleh dan taat kepada Allah SWT. Hal ini merupakan penghargaan dan penghormatan khusus bagi mereka yang membantu anak yatim.

Pertolongan dari Allah Swt.

Membantu anak yatim juga menjadi bentuk ibadah yang akan membuka pertolongan dan bantuan dari Allah Swt. Allah senantiasa mendengar doa dan permohonan orang-orang yang berbuat baik kepada anak yatim.

Demikianlah ulasan mengenai hadits tentang anak yatim. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.