BANDUNG — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU) memastikan seluruh jajaran siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim hujan di berbagai wilayah Indonesia.
“BMKG sudah memperingatkan adanya cuaca ekstrem. Karena itu, kami memastikan seluruh peralatan dan tim tanggap bencana di setiap balai siap dikerahkan 24 jam,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 4 November.
Dia menegaskan, wilayah Jawa Barat dan beberapa provinsi lain diperkirakan menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.
Untuk itu, Kementerian PU melakukan pengecekan kesiapan alat berat, pompa air, serta peralatan pendukung lainnya.
“Jangan sampai nanti saat terjadi longsor atau banjir, peralatan kita tidak siap. Kalau ada yang kurang, kami sudah siapkan anggaran untuk segera melengkapinya,” tegasnya.
Selain peralatan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama.
Setiap balai besar PUPR telah memiliki satuan tugas (satgas) bencana yang berkoordinasi langsung dengan BNPB, BPBD, dan pemerintah daerah.
“Tidak boleh ada lagi gap komunikasi antara balai dengan BNPB atau BPBD. Komunikasi harus kuat dan cepat, karena dalam kondisi darurat setiap detik berarti nyawa dan harta benda masyarakat,” ujarnya.
Kementerian PUPR juga akan menyiapkan call center tanggap bencana serta memperluas sosialisasi informasi melalui media sosial dan jaringan pemerintah daerah agar koordinasi semakin lancar.
Terkait anggaran kebencanaan, pihaknya memastikan kondisi masih aman.
“Kalau pun ada kekurangan, kami akan ajukan tambahan ke presiden,” ujarnya.
