Jakarta: Perkembangan industri 4.0 dan digitalisasi membuat pekerja kerah putih mengalami kenaikan signifikan. Serikat pekerja harus aktif bergerak secara efektif agar kenaikan tersebut berada dalam kondisi kondusif, aman dan sejahtera sehingga dapat mengatur, menjaga ataupun mengatasi tantangan yang ada.
Ketua FSP KEP – KSPI Sunandar mengatakan, kekuatan dalam persatuan terletak pada solidaritas yang tidak tergoyahkan. Ia menegaskan, upaya saling bahu membahu, menyuarakan aspirasi, melindungi hak-hak para pekerja, dan mengamankan masa depan yang baik merupakan tujuan dari serikat pekerja.
“Pekerja kerah putih ataupun pekerja kerah biru, serikat pekerja adalah perisai kita bersama. Berdiri teguh, tetap bersatu dan ingat bahwa tindakan kolektif mendorong perubahan menuju kondisi yang lebih baik,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 3 Desember 2024.
IndustriALL mengadakan Pelatihan Organiser tentang Kampanye Pengorganisasian Pekerja Kerah Putih bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES). Sebanyak 19 orang delegasi dari berbagai serikat pekerja asal Malaysia, Singapura, Filipina Thailand, serta Indonesia yang diwakili enam delegasi.
Pelatihan ini adalah rangkaian pelatihan yang akan dilaksanakan secara terus menerus dan berlokasi di mancanegara. Pelatihan ini merupakan jawaban dari perkembangan zaman dan sejalan dengan tanggung jawab yang dirasakan setiap serikat pekerja, khususnya terkait pengorganisasian pekerja kerah putih.
“Untuk mengedukasi ataupun mensosialisasikan hak dari setiap pekerja, khususnya disini adalah pekerja kerah putih pastinya akan menghadapi tantangan yang besar, tapi kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi?” ujar Koordinator Divisi Pendidikan dan Pelatihan FSP KEP – KSPI Rizka Septiana.
Ia mengatakan, pentingnya mengorganisir pekerja kerah putih untuk terus meningkatkan kualitas diri dan berkualifikasi tinggi sehingga mampu berkompetisi dengan adil. Tak hanya dibutuhkan proses panjang, namun serikat pekerja haruslah mampu kreatif melakukan pelatihan dan peningkatan kompetensi.
“Dalam pelatihan ini bukan hanya pengetahuan baru, namun juga contoh dari serikat pekerja dari negara lain yang bisa dijadikan percontohan. Tentunya yang tak kalah penting adalah networking, karena masing-masing delegasi serikat pekerja yang hadir sangat aktif dan sangat terbuka berbagi pengalaman,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)