Jakarta, Beritasatu.com – Pendakwah Gus Miftah menitikkan air mata harunya ketika menerima dukungan dari jemaah dan para rekannya untuk kembali memberikan ceramah. Momen haru ini terjadi saat dia kembali tampil di hadapan publik untuk pertama kalinya setelah vakum ceramah selama sebulan akibat kontroversi yang sempat menghampirinya.
Ceramah perdana Gus Miftah bertajuk “Mujahadah Dzikrul Ghofilin” diadakan di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (4/1/2025) pukul 19.00 WIB dihadiri sejumlah tokoh, seperti politisi Helmy Faishal Zaini, musisi Charly van Houten, dan pakar komunikasi politik Ipang Wahid. Acara tersebut menjadi momen yang sangat emosional bagi Gus Miftah.
Di tengah ceramahnya, dukungan tulus dari para jemaah membuatnya menangis haru. Ia juga mengungkapkan refleksi mendalam tentang perjalanan hidupnya selama lima tahun terakhir.
“Perjalanan saya lima tahun terakhir begitu mulus. Seolah-olah apa yang kita minta Allah Swt kabulkan. Namun, ternyata Allah Swt ingin mengingatkan saya bahwa semua itu adalah karunia-Nya. Ini menjadi pelajaran besar bagi saya untuk tetap rendah hati dan bersyukur,” ujar Gus Miftah dengan suara bergetar di hadapan jemaah.
Saat Gus Miftah berbicara, jemaah yang hadir tidak hanya mendengarkan, tetapi juga memberikan dukungan moral secara langsung. Beberapa jemaah terlihat mengucapkan doa untuk Gus Miftah, dan beberapa lainnya menyampaikan rasa bangga terhadap perjuangan beliau dalam berdakwah selama ini.
Gus Miftah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada jemaah atas cinta dan dukungan mereka yang tak tergoyahkan.
“Saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan cinta sebesar ini dari kalian. Ini adalah pengingat bahwa apa yang saya lakukan selama ini bukan tentang saya, tetapi tentang menyampaikan pesan kebaikan dari Allah Swt,” tambahnya sambil menyeka air mata.
Dukungan terhadap Gus Miftah juga datang dari rekan-rekannya yang hadir di acara tersebut. Helmy Faishal Zaini, yang merupakan salah satu tokoh yang dekat dengan Gus Miftah, menyampaikan setiap orang bisa berbuat salah, tetapi yang terpenting adalah kesediaan untuk memperbaiki diri.
“Gus Miftah telah mendapatkan pelajaran penting dari peristiwa yang dialaminya. Peran beliau dalam berdakwah sangat diperlukan, terutama di kalangan masyarakat akar rumput. Sebagai sahabat, saya memberikan support penuh dan mendoakan yang terbaik untuk beliau. Semoga kita semua dapat memetik hikmah dari perjalanan ini,” ungkap Helmy.
Ipang Wahid, pakar komunikasi politik sekaligus sahabat dekat Gus Miftah, juga memberikan dukungannya dengan kata-kata yang menggugah semangat.
“Brother… aku yakin setiap kesulitan yang Allah Swt berikan adalah bagian dari rencana indah untuk mengangkatmu melenting ke tempat yang lebih baik. Tetaplah melangkah dengan keyakinan bahwa Allah Swt selalu bersamamu,” kata Ipang.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Charly van Houten, vokalis Setia Band, memeluk erat Gus Miftah saat beliau memasuki panggung. Pelukan itu menjadi simbol persahabatan yang erat di antara keduanya. Charly juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap perjuangan Gus Miftah.
“Gus Miftah adalah sosok yang luar biasa. Saya belajar banyak dari beliau tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan keteguhan. Hari ini, saya di sini untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada beliau,” tutur Charly dengan penuh rasa hormat.
Dalam ceramahnya, Gus Miftah juga berbagi tentang pentingnya bersyukur dalam setiap keadaan. Dia merenungkan kesuksesan yang dialaminya selama lima tahun terakhir adalah ujian dari Allah Swt untuk mengingatkannya agar tetap rendah hati.
“Kamu besar karena Aku besarkan,” kata Gus Miftah, mengutip pesan yang ia yakini datang dari Allah Swt.
“Kamu kuat karena Aku kuatkan. Kamu mampu karena Aku mampukan. Kamu bisa karena Aku bisakan,” tambah Gus Miftah dengan penuh penekanan.