Guru Besar UGM Diintimidasi Usai Kritisi Pemerintah

17 March 2024, 7:25

Potongan pesan intimidasi yang diterima guru besar UGM.(Dok. Istimewa)

SEORANG guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Proferosor Kuntjoro Soeparno mendapat intimidasi usai melancarkan penyampaian sikap berisi kritik kepada pemerintah. Intimidasi itu masuk melalui pesan di gawainya dari nomor tak dikenal. 
Kuntjoro menjelaskan intimidasi itu ia dapatkan pada Sabtu pagi, 16 Maret 2024. Guru besar di Fakultas Psikologi ini dituding membela pasangan calon presiden (capres) nomor 3. 
“Pemilu curang… Pemilu curang… Mbah mu u u u. Koe arep mbelo koncomu 03 to, oalah pak tue pak tue…. Aku wong jateng ae ora srek kok karo ganjar,” demikian bunyi pesan bagian awal intimidasi itu. 
Baca juga : Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo Meradang Disebut Partisan
Makna dari pesan itu yakni “Pemilu curang… Pemilu curang… Kakekmu… Kamu hendak membela temanku (capres nomor) 03 to, oalah Pak Tua, Pak Tua. Saya orang Jateng (Jawa Tengah) saja tidak suka kok dengan Ganjar”. Pesan tersebut memiliki lanjutan. 
“Kok koe mbelo mbelo ngomong pemilu curang , arep jatah jabatan to nek menang… Isin karo jenggot mu kui lo…,” demikian lanjutan pesan di atas. 
Makna pesan tersebut yakni “Kamu kami membela membela bicara Pemilu curang, mau (minta) jatah jabatan to kalau menang… Malu dengan jenggotmu itu lo…” Baca juga : YLBHI Kecam Upaya Intimidasi ke Perguruan Tinggi yang Kritik Jokowi
Ada pesan lain yang menyebut Kuntjoro sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Hal yang ia curigai, pemilik akun media sosial itu menggunakan logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai foto profil. Meskipun, beberapa saat berselang pemilik akun menggantinya. 
Kuntjoro tak mengetahui sosok di balik dua pesan bernada intimidasi itu. Ia juga menolak menduga-duga siapa orangnya. Ia menegaskan tak terpengaruh dan tak akan menarik kritik kerasnya kepada pemerintah. 
“Saya nggak terpengaruh jadi tidak nenandakan apa-apa,” ujarnya di konfirmasi pada Sabtu (16/3) malam.
Setidaknya, Kuntjoro dan para akademisi di UGM telah kali menyampaikan kritik keras ke pemerintah terkait penyalahgunaan kekuasaan hingga mendukung salah satu paslon dalam Pilpres. Kritik pertama disampaikan beberapa hari sebelum pemungutan suara Pemilu 2024 lalu. Kemudian, kedua dilakukan Rabu, 15 Maret 2024. Kuntjoro menyatakan telah menghubungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait kondisi yang dialami. (Z-3)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi