Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gunung Raja Paksi (GGRP) Ekspor Baja Rp24,45 Miliar ke Selandia Baru

Gunung Raja Paksi (GGRP) Ekspor Baja Rp24,45 Miliar ke Selandia Baru

Bisnis.com, CIKARANG — Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pelepasan ekspor produk baja welded beam sebanyak 1.200 metrik ton milik PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) ke Selandia Baru. Nilai ekspor ini mencapai US$1,5 juta atau setara Rp24,45 miliar (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS).

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menuturkan bahwa ekspor baja yang dilakukan GGRP diharapkan bisa memotivasi eksportir pelaku baja ke kancah luar internasional. Apalagi, kata dia, emiten produsen baja bersandi saham GGRP ini telah mengambil andil dengan mengekspor ke Selandia Baru.

“Ekspor [produk baja welded beam Gunung Raja Paksi] ke New Zealand ini US$1,5 juta. Sementara ekspor kita ke New Zealand adalah US$10,9 juta. Jadi [GGRP] sudah memberikan kontribusi US$1,5 juta,” kata Budi di Cikarang Barat, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025).

Di samping itu, Budi menyebut ekspor produk baja yang dilakukan GGRP dikenakan bea masuk 0% ke Selandia Baru. Hal ini mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas Asean-Australia-Selandia Baru (AANZFTA).

“Ketika kita ekspor baja ke New Zealand jadi bea masuknya 0%, karena kita ada ASEAN FTA, sehingga baja [bea] masuknya 0%,” ungkapnya.

Adapun, Budi menuturkan bahwa Indonesia sendiri menjadi negara nomor 7 eksportir baja. Kendati demikian, dia juga tak menyangkal bahwa kebutuhan baja dalam negeri juga masih membutuhkan sekitar 4 juta ton. Alhasil, Indonesia masih mengimpor baja.

“Makanya kita juga masih impor baja, tetapi kita kalau ada pasar dalam negeri untuk ekspor, ya, kita ekspor,” jelasnya.

Di sisi lain, Budi menyebut permintaan dunia selama 5 tahun terakhir berada di angka 9,13% atau dengan nilai mencapai US$865 miliar. 

Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Fedaus mengatakan bahwa sebanyak 1.200 metrik ton produk baja welded beam GGRP ini akan diekspor secara bertahap ke Selandia Baru.

Fedaus menjelaskan bahwa ekspor baja ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan infrastruktur vital di Selandia Baru. Produk ini, kata dia, tidak hanya mencerminkan kualitas tinggi, melainkan juga komitmen GGRP terhadap keberlanjutan dan inovasi.

“Ekspor ini kami kirimkan secara bertahap dari Desember sampai Maret 2025, dan total mencapai US$1,5 juta,” kata Fedaus.

Adapun pada tahun lalu, Fedaus mengungkap bahwa GGRP berhasil membukukan nilai ekspor senilai US$20 juta. Bukan hanya itu, selama tiga tahun berturut-turut, akumulasi ekspor Gunung Raja Paksi mencapai hampir US$87 juta.

“Capaian ini tentu sangat membanggakan bagi kami, tidak hanya karena produk kami diminati pasar global, tapi juga karena kami dapat memberikan kontribusi positif terhadap neraca perdagangan ekspor Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini menunjukkan produk Indonesia, terutama produk baja dari GRPP dapat bersaing di pasar internasional, baik dari sisi kualitas maupun keberlanjutan.

Dia mengeklaim bahwa produk ini telah mendapatkan sertifikasi Environmental Product Decoration (EPD). Kami bangga dan dipakai di New Zealand dan Australia.

“Sertifikasi ini menjadi bukti, bahwa produk dalam negeri Indonesia mampu memenuhi persyaratan nilai emisi green ke negara-negara maju, seperti Selandia Baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi memandang bahwa pelepasan ekspor baja welded beam Gunung Raja Paksi ke Selandia Baru membuktikan produk baja nasional mampu bersaing di pasar global.

“Kami percaya kolaborasi antara pemerintah pusat daerah dan pelaku usaha adalah kunci untuk membuka ruang baru di pasar global,” pungkasnya.