Jakarta, CNN Indonesia —
Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kembali meletus dan memuntahkan abu vulkanik setinggi 600 meter dari puncak kawah aktif, pada Selasa (2/7) pagi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan alat seismograf pos pengamatan Gunung Ibu merekam erupsi dengan amplitudo maksimum 7 mm.
“Letusan yang terjadi pada pukul 09.15 WITA itu menciptakan awan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat selama lebih dari satu menit,” kata Hendra dalam keterangan di Jakarta, Selasa (2/7).
Meski demikian hingga saat ini aktivitas Gunung Ibu masih berstatus siaga atau level III, setelah terakhir berstatus awas atau level IV pada 21 Juni 2024.
Masyarakat pun masih diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral lima kilometer pada bukaan kawah bagian utara.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut seperti masker dan kacamata,” imbaunya.
Gunung Ibu yang memiliki ketinggian 3.325 meter di atas permukaan laut adalah gunung berapi yang terletak di bagian barat laut Pulau Halmahera, atau salah satu dari lima gunung api yang sejauh ini masih aktif di Maluku Utara.
PVMBG memantau secara visual dan instrumental gunung dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara.
(Antara/isn)
[Gambas:Video CNN]