Halmahera Utara, Beritasatu.com – Gunung Dokuno di Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, terus menunjukan aktivitas letusannya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status waspada.
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan PVMBG Gunung Dokuno yang diterima Beritasatu.com, Sabtu (28/12/2024), asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 100-300 meter di atas puncak kawah.
Tercatat pada sesmograf teramati 446 kali letusan dengan amplitudo 5-34 mm, dengan tinggi 300-700 meter, warna asap putih dan kelabu. Namun, gunung kebanyakan tetutup kabut jika teramati jelas asap letusan condong ke arah timur Halmahera Utara.
“Karena, hujan tinggi di puncak memicu aktivitas energi letusan sedikit meningkat jadi rata-rata sepekan ini gempanya 400 kali kejadian. Statusnya waspada,” kata Kepala Pos Pengamatan PVMBG Gunung Api Dokuno, Sarjan Roboke, kepada awak media.
Dijelaskannya, untuk letusan Gunung Dokuno memiliki resiko dampak vulkanik. Namun, debu tergantung pada kecepatan dan arah angin sehingga sewaktu-waktu bisa mengarah ke pemukiman warga.
“Angin kalau arahnya ke pemukiman, maka itu berarti berdampak kepada masyarakat. Nah, dalam sepekan ini arah anginn mengarah ke selatan tenggara. Jadi, debunya tidak terkena pemukiman sehingga dampaknya tidak terlalu besar,” ucapnya.
Dia menegaskan, saat ini terjadi peningkatan pada Gunung Dokuno sehingga dampak ancaman bahaya bisa terjadi.
“Peningkatan letusan Gunung Dokuno ini bisa membawa dampak yang besar. Primer itu abu vulkanik yang tergantung pada kecepatan arah angin,” ujarnya.
Sedangkan, ancaman lain yaitu berupa material lahar yang akan terbawa aliran air apabila terjadi hujan lebat di puncak gunung sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekat pada aliran sungai.
Hingga saat ini Gunung Api Dokuno berstatus waspada Level II, masyarakat diminta tidak berada pada jarak 4 kilometer (km).
“Bahaya lain yang perlu diwaspadai, apabila terjadi curah hujan yang tinggi bisa membawa lahar yang keluar menuju aliran sungai. Masyarakat diimbau agar beraktivitas di aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.