INGGRIS, suaramerdeka.com – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak perempat final All England 2024, Kamis, 15 Maret 2024. Gregoria dikalahkan tunggal putri Jepang Akane Yamaguchi dengan rubber game 10-21, 22-20 dan 18-21. Baca Juga: Baznas Jateng Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pekalongan dan Kota Semarang Terjadi insiden pada poin terakhir yang didapat Yamaguchi sehingga Gregoria kalah 18-21 pada gim penentuan.
Saat ralley, Gregoria menghentikan pertandingan karena ada salah satu penonton yang menyalahkan flash kamera ponsel. Baca Juga: Perdana Menteri Spanyol Ucapkan Selamat ke Prabowo atas Keunggulan di Pilpres via Surat Resmi
Gregoria pun melakukan protes ke wasit tetapi wasit pertandingan tidak menggubris protes Gregoria dan menyatakan poin bertambah bagi Yamaguchi. Sekaligus membuat wakil Jepang itu memastikan langkah ke semifinal. Baca Juga: Laku Lampah, Zaenal Sukawi : Ramadhan, Bulan Pembelajaran Semua Umat Manusia Akibat kekalahan kontroversi tersebut Gregoria terlihat menangis dan ditenangkan oleh pelatih. Kejadian itu pun ditanggapi oleh mantan pemain bulutangkis Indonesia dan komentator bulutangkis, Yuni Kartika. Baca Juga: Goncangan Gempa Guguran di Gunung Merapi Terus Menurun, Tetap Berstatus Siaga Level III “Jorji tidak di fault oleh service judge tp stop pada saat main krn ada flash kamera!! Ya memang dalam aturan atlet tdk boleh menghentikan permainan walaupun ada flash camera yg mengganggu.Sptnya reflek dr Jorji. Sayang sekali,” katanya melalui akun X, @YuniKartika73 Setelah kejadian itu akun X, @YonexAllEngland menuliskan bahwa semua fotografi tidak boleh menggunakan flash. Baca Juga: Sukirman: Tawarih Keliling Meningkatkan Keimanan dan Kekerabatan ” Anda, para penggemar, yang mencinta turnamen ini, Namun, kami ingin seluruh atlet kami bisa fokus penuh pada setiap poin di setiap pertandingan. Mohon dapat kami ingatkan Anda bahwa di YONEX All England fotografi flash tidak diperbolehkan,” tulisnya.***
