GP Ansor Kerahkan 10 Ribu Banser Amankan Perayaan Nataru

GP Ansor Kerahkan 10 Ribu Banser Amankan Perayaan Nataru

Bisnis.com, JAKARTA — Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menurunkan sebanyak 10.000 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk mengamankan rangkaian perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) sekaligus memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin menyatakan pengamanan Nataru merupakan bagian dari mandat historis Banser dalam menjaga harmoni bangsa. Menurutnya, nilai pengorbanan Riyanto, kader Banser yang gugur saat peristiwa bom Natal 2000 bukan sekadar kenangan, melainkan amanah yang terus dijaga.

“Selama Indonesia berdiri, tugas Banser adalah menjaga negeri ini. Riyanto telah menunjukkan bahwa menjaga toleransi adalah bentuk pengabdian tertinggi kepada bangsa,” ujar Addin saat Apel Kebangsaan 10.000 Banser yang dirangkaikan dengan penganugerahan Riyanto Award di Cirebon, dikutip dari Antara, Selasa (3/12/2025).

Selain pengamanan Nataru, Addin menyebut Banser juga disiagakan untuk menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem melalui aktivasi satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana) di berbagai daerah.

Menurutnya, pengabdian Banser tidak terbatas pada aspek keamanan, tetapi juga mencakup kemanusiaan, solidaritas sosial, dan pelayanan publik.

“Banser hadir untuk menjaga harmoni beragama, bernegara, dan kemanusiaan. Harmoni bangsaku, lestari alamku,” katanya.

Addin menegaskan Banser akan terus menjaga harmoni beragama dan bernegara. Setiap upaya yang merusak harmoni tersebut, lanjutnya, akan berhadapan dengan negara bersama Polri dan TNI.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo menilai pengamanan Nataru tahun ini menghadapi tantangan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Selain potensi gangguan keamanan, faktor cuaca ekstrem dan kemungkinan bencana alam turut menjadi perhatian.

“Situasi pengamanan Nataru kali ini menghadapi tantangan yang berbeda. Ada potensi cuaca ekstrem dan bencana di sejumlah wilayah, sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan bersama,” ujarnya.

Kapolri mengapresiasi langkah GP Ansor yang menurunkan 10.000 kader Banser untuk terlibat langsung dalam pengamanan dan pelayanan masyarakat selama periode Nataru. Menurutnya, kehadiran Banser menjadi penguat stabilitas sosial sekaligus wujud partisipasi masyarakat sipil dalam menjaga keamanan nasional.

Dalam konteks tersebut, Sigit juga menekankan kewaspadaan terhadap penyebaran disinformasi serta paham radikalisme dan intoleransi yang berpotensi memanfaatkan momentum keramaian Nataru.

“Kita tidak boleh lengah terhadap upaya-upaya yang ingin memecah belah persatuan bangsa. Di sinilah peran Banser sebagai penjaga harmoni sosial sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Kapolri turut memberikan penghormatan kepada almarhum Riyanto yang dinilainya menjadi simbol nyata pengorbanan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Sementara itu, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman mengapresiasi penghargaan kemanusiaan yang diberikan kepada Riyanto.

“Saya terharu dengan pemberian penghargaan kepada Riyanto. Saya teringat saat menangani konflik di Maluku Utara, di mana masyarakat bisa kembali hidup damai dalam harmoni,” ujarnya.

Dudung menegaskan kebhinekaan, gotong royong, dan cinta kasih merupakan ciri utama bangsa Indonesia yang harus terus dijaga sebagai nilai luhur kehidupan berbangsa dan bernegara.