Jakarta, CNBC Indonesia – Selama bertahun-tahun Google Search mendominasi mesin pencarian. Bahkan, istilah Googling sempat populer untuk menggantikan sebutan pencarian di internet.
Namun seiring berjalannya waktu dan muncul banyak platform pesaing, Google Search mulai ditinggalkan. Pangsa pasarnya juga terus mengalami penurunan.
Laporan SearchEngineLand menyebutkan, pangsa Google turun di bawah 90%. Fenomena itu terjadi selama tiga bulan terakhir.
Baru kali ini pangsa pasarnya anjlok drastis, setelah awal tahun 2015 lalu, dikutip dari 9to5Google, Kamis (16/1/2025).
Namun mesin pencarian seangkatan Google masih bertumbuh meski cukup sedikit. Ini terjadi pada Bing, Yahoo, dan Yandex.
Ternyata Google Search ditinggalkan salah satunya karena keberadaan AI. Adopsi AI generatif yang menawarkan pencarian baru yang masif memicu berpindahnya banyak orang ke platform tersebut.
Beberapa platform yang telah menggunakannya adalah Perplexity dan chatbot populer ChatGPT milik OpenAI.
Bukan hanya AI generatif, kehadiran TikTok juga membuat banyak orang beralih dari Google Search. Aplikasi berbagi video itu menyasar pengguna dengan usia yang lebih muda.
Tiktok juga telah melakukan pengujian link dari aplikasinya ke Google Search. Sumber pencarian di Search juga telah menampilkan yang berasal dari TikTok sejak awal 2024.
Laporan analis internet dari Bernstein Research, Mark Scmulik mengungkapkan hal serupa. Gen Z atau mereka yang lahir 1997 hingga 2012 menggunakan TikTok untuk mencari informasi.
Mereka akan mencari rekomendasi hotel dan restoran di TikTok dibandingkan membuka Google Search.
(fab/fab)