Golden Time Evakuasi Korban Bangunan Runtuh di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Berapa Lama Bisa Bertahan? – Page 3

Golden Time Evakuasi Korban Bangunan Runtuh di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Berapa Lama Bisa Bertahan? – Page 3

Kepala Basarnas Mohammad Syafii meminta masyarakat dan pihak-pihak di luar tim SAR gabungan untuk mengosongkan area reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, guna menjaga konsentrasi dan efektivitas operasi penyelamatan.

“Bukan berarti kami tidak ingin masyarakat atau media melihat langsung, tetapi karena kami sedang menggunakan teknologi pendeteksi korban hidup, maka area harus clear agar alat dapat bekerja optimal,” katanya.

Syafii menjelaskan bahwa penanganan operasi SAR dilakukan dengan metode khusus, karena struktur bangunan runtuh berbentuk “pancake collapse”, yakni tumpukan material beton yang saling menindih.

Basarnas selaku kepala operasi mengerahkan 379 personel dari 65 instansi yang tergabung dalam operasi SAR gabungan.

Untuk mendeteksi korban, Basarnas menggunakan peralatan modern, seperti drone thermal, detektor suhu tubuh, dan sistem pencarian berbasis teknologi.

Namun, dia mengakui kondisi lapangan sangat menantang. Struktur bangunan yang rapuh, getaran kecil, dan galian sempit selebar 60 sentimeter menjadi kendala utama. Selain itu, reruntuhan berasal dari fondasi lama yang berpotensi longsor saat digali.

“Lalu, kalau terlalu banyak orang di lokasi, alat-alat ini tidak bisa bekerja dengan baik,” ujarnya.

Syafii menegaskan operasi pencarian dan penyelamatan masih berfokus pada mengejar golden time 72 jam, periode krusial untuk menyelamatkan korban dalam kondisi hidup.

Pada saat berita ini dinaikkan, sudah 70 jam para korban tertimbun reruntuhan. Sejauh ini, sebanyak 59 orang belum berhasil diselamatkan.