Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena Gerhana Bulan Total menghiasi langit Bumi di pertengahan Ramadan ini, mulai 13 Maret 2025 hingga 14 Maret 2025. Ini merupakan Gerhana Bulan Total pertama sejak 2022 silam.
Gerhana Bulan Total akan membuat BUlan tampak merah selama 65 menit, sebuah fenomena yang sering dijuluki sebagai Bulan Darah atau Blood Moon.
Meskipun tidak memiliki signifikansi astronomi khusus, pemandangan di langit sangat mencolok karena bulan yang biasanya berwarna putih berubah menjadi merah atau cokelat kemerahan.
Sayangnya, fenomena Blood Moon ini hanya bisa disaksikan di sebagian sisi Bumi pada malam hari. Selain itu, Indonesia tak kebagian untuk menyaksikan fenomena langka tersebut.
Lalu, di mana bisa menyaksikannya?
Mengutip laporan Space.com, meskipun titik gerhana terbesar akan terjadi di Samudra Pasifik, Amerika Utara dan Amerika Selatan akan mendapatkan pemandangan terbaik.
Beberapa daerah di Eropa akan mendapatkan sedikit pemandangan blood moon. Sementara Asia Timur hanya akan melihat sekilas pemandangan saat Bulan terbit.
Berikut daftar lokasi lengkapnya:
Casablanca, Maroko
Dublin, Irlandia
Lisbon, Lisbon, Portugal
Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat
São Paulo, São Paulo, Brasil
Buenos Aires, Argentina
New York, New York, Amerika Serikat
Guatemala City, Guatemala
Los Angeles, California, Amerika Serikat
Rio de Janeiro, Rio de Janeiro, Brasil
Toronto, Ontario, Kanada
Caracas, Venezuela
San Salvador, El Salvador
Montréal, Quebec, Kanada
Santo Domingo, Republik Dominika
Chicago, Illinois, Amerika Serikat
St. John’s, Newfoundland dan Labrador, Kanada
Ottawa, Ontario, Kanada
New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat
Mexico City, Ciudad de México, Meksiko
Asuncion, Paraguay
Santiago, Chili
Brasilia, Distrito Federal, Brasil
Washington DC, Distrik Columbia, Amerika Serikat
Auckland, Auckland, Selandia Baru
San Francisco, California, Amerika Serikat
Suva, Fiji
Lima, Lima, Peru
Detroit, Michigan, Amerika Serikat
Havana, Kuba
Sementara itu, terdapat juga sejumlah kota yang dapat menyaksikan sebagian Gerhana Bulan yang terjadi di bulan Maret 2025. Berikut ini daftar kotanya:
Khartoum, Sudan
Ankara, Turki
Johannesburg, Afrika Selatan
Kairo, Mesir
Bukares, Rumania
Sofia, Bulgaria
Athena, Yunani
Warsawa, Polandia
Budapest, Hungaria
Stockholm, Swedia
Wina, Wina, Austria
Zagreb, Kroasia
Roma, Italia
Berlin, Berlin, Jerman
Kopenhagen, Denmark
Oslo, Norwegia
Lagos, Lagos, Nigeria
Amsterdam, Belanda
Brussels, Brussels, Belgia
Aljir, Aljazair
Paris, Paris, Prancis
London, Inggris, Inggris Raya
Madrid, Madrid, Spanyol
Brisbane, Queensland, Australia
Sydney, New South Wales, Australia
Melbourne, Victoria, Australia
Tokyo, Jepang
Seoul, Korea Selatan
Tidak seperti saat Gerhana Matahari, melihat Bulan selama Gerhana Bulan adalah hal yang aman. Fenomena ini juga akan berlangsung selama berjam-jam. Ahli memprediksi gerhana bulan akan terjadi total selama 6 jam, antara pukul 23:57 dan 06:00 EDT.
Gerhana bulan total kali ini akan dimulai dengan gerhana penumbra, ketika bulan memasuki bayangan luar Bumi yang kabur dan kehilangan kecerahannya, yang dimulai pukul 23:57 hingga 01:09 EDT.
Kemudian akan terjadi fase parsial, yakni ketika bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi yang lebih gelap dan mulai berubah menjadi merah, dari pukul 01:09 hingga 02:26 EDT dini hari.
Dan fase totalitas, ketika seluruh bulan berada di dalam umbra Bumi, akan berlangsung selama 65 menit, dari pukul 02:26 hingga 03:31 EDT.
Pemandangannya kemudian berbalik, dengan totalitas diikuti oleh fase parsial dari pukul 3:31 hingga 4:47 pagi dan fase penumbra dari pukul 4:47 hingga 6 pagi EDT.
Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati di seluruh 50 negara bagian, termasuk Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.
Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret. Dan Afrika bagian barat, termasuk Maroko dan Senegal, juga berkesempatan menyaksikan totalitas. Sementara itu, di Oseania, Selandia Baru dapat melihat fase akhir gerhana saat bulan terbit.
(fab/fab)