Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gempuran Beruntun Aparat Bikin Transaksi Judi Online Menurun

Gempuran Beruntun Aparat Bikin Transaksi Judi Online Menurun

Paparan Kapolri soal Judol

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada sejumlah faktor yang menyebabkan judi online meningkat. Modus pelaku makin beragam, mulai pemasaran menggunakan influencer hingga membentuk permainan yang lebih sederhana.

“Oleh karena itu, kami pun juga melakukan berbagai macam upaya, mulai mengungkap kasus tersebut selama 2020 sampai 2024, 9.096 tersangka kita amankan, 5.991 rekening, dan 68.108 situs kita matikan,” kata Kapolri dalam Raker bersama Komisi III DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (11/11).

Kapolri mengatakan beragam modus yang dilakukan pelaku itu menjadi perhatian utama Polri. Kapolri memastikan para pelaku yang terlibat judi online akan ditindak tegas.

“Kemudian juga terjadi hal-hal yang tentunya menjadi perhatian kita bersama terkait dengan modus-modus yang dilakukan oleh kelompok pelaku judi online, mulai proses pemasarannya yang kemudian memanfaatkan influencer, backlink situs pemerintah, broadcast, dan promosi di media sosial,” ujar Sigit.

Cak Imin: 8,8 Juta Warga Korban Judol

Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan judi online (judol) saat ini telah masuk tahap bencana nasional. Cak Imin menyebut 8,8 juta rakyat Indonesia menjadi korban dan pelaku judol.

“Saya sampai pada kesimpulan, hari ini judi online masuk pada tahap bencana sosial yang telah melibatkan tidak kurang dari 8,8 juta bangsa Indonesia yang menjadi korban dan pelaku terjerat dalam judi online ini,” kata Cak Imin di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).

“80 persen diantaranya masyarakat ekonomi paling bawah dan menengah,” ujarnya.

(azh/azh)