Bondowoso (beritajatim.com) – Guncangan gempa bumi bermagnitudo 5,7 Skala Richter (SR) yang berpusat di Laut Bali pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB terasa kuat hingga ke wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Getaran dengan kekuatan sekitar 4,4 SR di daratan menyebabkan satu rumah warga di Desa Pandak, Kecamatan Klabang, ambruk dan tiga orang harus diungsikan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menyebut rumah rusak berat tersebut milik Suniyartiningsih, warga RT 13 RW 04, Desa Pandak. Meski tidak ada korban jiwa, tiga penghuni rumah dievakuasi ke tempat kerabat terdekat demi keselamatan.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun rumah warga mengalami kerusakan berat akibat guncangan gempa. Tiga orang penghuni rumah juga kami evakuasi demi keselamatan,” kata Sigit kepada BeritaJatim.com, Jumat (26/9/2025).
BPBD Bondowoso mencatat kerugian akibat kerusakan rumah diperkirakan mencapai Rp10 juta. Laporan awal diterima melalui grup WhatsApp warga pada pukul 19.04 WIB. Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama Agen Informasi Bencana, Pemerintah Kecamatan Klabang, serta perangkat Desa Pandak segera turun ke lokasi untuk asesmen.
Langkah tanggap darurat langsung dilakukan, mulai dari pendataan dampak, evakuasi warga terdampak, hingga pelaporan ke pimpinan. BPBD juga menyiapkan bantuan logistik dan material bangunan untuk meringankan beban korban.
“Kami sudah berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait agar proses penanganan pascabencana berjalan cepat dan tepat sasaran,” ujar Sigit.
Hingga Kamis malam, kondisi wilayah Bondowoso dilaporkan aman dan terkendali tanpa tambahan kerusakan maupun korban jiwa. Aktivitas warga tetap berjalan normal meski BPBD mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
“Tim kami masih siaga memantau perkembangan situasi. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” tambah Sigit.
Dalam penanganan kejadian ini, BPBD Bondowoso menurunkan sejumlah personel termasuk Sri Sutikno Hadi (Korlap), Rivaldi, Andra, Ahmad Dani, dan Adi Prayoga dari Pusdalops. Penanganan didukung oleh Agen Informasi Bencana 5.5 Kabupaten Bondowoso, pemerintah kecamatan, desa, serta warga sekitar.
BPBD juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana, termasuk pemeriksaan kondisi bangunan pascagempa dan pelaporan segera apabila ditemukan kerusakan berisiko.
“Edukasi kesiapsiagaan menjadi penting. Kami mengajak masyarakat untuk mengenali risiko, memperkuat struktur bangunan, dan mengikuti arahan petugas saat terjadi bencana,” pungkas Sigit. [awi/beq]
