Bisnis.com, BALIKPAPAN — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan memastikan gempa berkekuatan magnitudo 4,8 yang mengguncang Kota Tarakan tidak menimbulkan potensi tsunami.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tarakan, Muhammad Sulam Hilmi, menyatakan pihaknya belum memantau aktivitas gempa susulan sejak kejadian berlangsung.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sampai saat ini, BMKG belum memonitor adanya gempa susulan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).
Lebih lanjut, Hilmi menjelaskan secara teoretis, karakteristik gempa susulan umumnya memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan gempa utama.
Namun, dia menggarisbawahi keterbatasan teknologi dalam memprediksi waktu kejadian gempa secara pasti.
“Secara teori dan karakter, gempa susulan biasanya kekuatannya lebih kecil daripada gempa utama. Dan sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi,” paparnya.
Mengingat situasi yang mulai kondusif, otoritas setempat mengimbau masyarakat untuk kembali beraktivitas normal.
Seiring dengan itu, masyarakat yang sempat mengungsi dipersilakan kembali ke rumah masing-masing setelah tidak terdeteksi adanya gempa susulan hingga satu jam pascakejadian.
Tak hanya itu, rumah sakit yang sempat mengevakuasi pasien sebagai langkah antisipasi juga mendapat izin untuk mengembalikan pasien ke ruang perawatan.
Langkah ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi lapangan yang dinilai aman dan terkendali.
Adapun, masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG.
