Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Geger Manusia Rp 2.000 Triliun Ciptakan Bunyi Terompet yang Mengeong

Geger Manusia Rp 2.000 Triliun Ciptakan Bunyi Terompet yang Mengeong

Jakarta, CNBC Indonesia – Nvidia punya alat kecerdasan buatan (AI) untuk editor musik yang dapat menciptakan suara baru. Adapun suara tersebut dikatakan belum pernah didengar sebelumnya, seperti terompet yang mengeong.

Editor musik AI itu disebut dengan Fugatto. Ia mampu menghasilkan musik, suara, dan ucapan menggunakan input teks dan audio yang belum pernah dilatih.

Dalam video demo, terlihat Fugatto dapat menyusun lagu berdasarkan perintah acak, seperti “buatlah suara saksofon yang melolong dan gonggongan kemudian musik elektronik dengan gonggongan anjing.”

Beberapa contoh lain yang dibagikan oleh perusahaan termasuk kemampuan untuk menghasilkan efek suara yang unik berdasarkan deskripsi, seperti “denyut bass yang dalam dan bergemuruh dipasangkan dengan kicauan digital yang terputus-putus dan bernada tinggi, seperti suara mesin yang sangat besar.”

Alat tersebut bahkan bisa mengubah suara seseorang, aksen dan memberikan nada yang berbeda, seperti marah atau tenang.

Untuk membangun Fugatto, Nvidia mengatakan bahwa para peneliti harus mengumpulkan kumpulan data dengan jutaan sampel audio. Mereka kemudian membuat instruksi dengan memperluas jangkauan tugas yang dapat dilakukan oleh model, sekaligus mencapai kinerja yang lebih akurat dan memungkinkan tugas-tugas baru tanpa memerlukan data tambahan, demikian dikutip dari The Verge, Selasa (26/11/2024).

Perusahaan milik manusia 2000 triliun, Jensen Huang, itu menyematkan beberapa cara untuk mengedit musik. Ini karena Fugatto dapat mengisolasi vokal dalam sebuah lagu, menambahkan instrumen, dan bahkan mengubah melodi dengan menukarnya menggunakan suara penyanyi opera.

Sebuah laporan yang dirilis bersama pengumuman tersebut menunjukkan daftar panjang dari semua dataset yang menurut Nvidia telah dilatih oleh Fugatto, salah satunya adalah perpustakaan efek suara (library of sound effects) dari BBC.

Beberapa alat audio AI lainnya sudah pernah dirilis sebelumnya, termasuk dari Stability AI, OpenAI, Google DeepMind, ElevenLabs, dan Adobe, tetapi tidak ada yang mengklaim dapat menciptakan suara yang benar-benar baru dan belum pernah terdengar sebelumnya. Beberapa startup AI bahkan menghadapi tuntutan hak cipta atas alat kreasi musik mereka.

Seperti diketahui, Nvidia menjadi perusahaan yang paling diuntungkan dengan booming AI. Raksasa chip asal Amerika Serikat (AS) itu merupakan pemasok chip AI untuk raksasa teknologi kawakan seperti Meta, Google, OpenAI, dkk. Nvidia juga menyediakan software AI. Hal ini membuat harga sahamnya naik signifikan dalam beberapa kuartal terakhir dan mengantarkan sang pendiri sekaligus CEO, Jensen Huang, makin kaya. 

Saat ini, harta kekayaan Jensen ditaksir mencapai US$118,7 miliar atau setara Rp 1.890 triliun, menurut laporan Forbes Real-Time Billionaires. Ia kerap disebut ‘manusia Rp 2.000 triliun’ karena kekayaannya sempat tembus angka tersebut. 

(fab/fab)