PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menegaskan kembali keinginannya untuk mengendalikan Jalur Gaza. Ia secara eksplisit mengatakan bahwa Gaza adalah sebidang real estate yang luar biasa penting.
Hal itu diungkapkan Trump dalam pertemuan terbarunya bersama Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu, pada hari Senin, 7 April 2025.
Menurutnya, daerah kantong itu harus dimiliki, diawasi, dan dikendalikan oleh pasukan perdamaian seperti AS. Ia menyebutnya sebagai ‘Zona Kebebasan’.
“Tahu kan bagaimana perasaan saya tentang Jalur Gaza. Saya rasa (Gaza) itu adalah sebidang real estate yang luar biasa sangat penting. Dan saya rasa itu adalah sesuatu yang harus kita terlibat di dalamnya,” ucap dia, dikutip Selasa, 8 April 2025.
“Memiliki pasukan perdamaian seperti AS di sana yang mengendalikan dan memiliki Jalur Gaza akan menjadi hal yang baik… kamu bisa menyebutnya Zona Kebebasan,” ia melanjutkan.
Trump: “You know how I feel about the Gaza Strip. I think it’s an incredible piece of important real estate. And I think it’s something that we would be involved in. Having a peace force like the US there controlling and owning the Gaza Strip would be a good thing … you call it… pic.twitter.com/qZdxI91B3O— Aaron Rupar (@atrupar) April 7, 2025
Pada kesempatan lain, Trump dituntut tentang janjinya untuk menghentikan perang Israel-Hamas. Pasalnya, banyak warga Palestina-Amerika memilih dia karena dia berjanji untuk segera mengakhiri perang.
“Perang akan berakhir di suatu titik yang tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Trump, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pembicaraan terus terhenti karena Israel memperluas serangan daratnya di Gaza setelah mengakhiri gencatan senjata pada 18 Maret 2025.
Awal bulan ini Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perluasan besar operasi militer, dengan mengatakan bahwa tentara akan merebut wilayah yang luas di Gaza.
Associated Press melaporkan pada hari Senin, Israel saat ini menguasai 50 persen wilayah tersebut karena telah menggandakan ukuran zona penyangga militer selama beberapa minggu terakhir.
Genosida Kian Brutal
Per 5 April 2025, 1.249 orang telah tewas di Gaza sejak Israel Penjajah melanjutkan serangan besar-besaran, setelah mereka melanggar gencatan senjata pada 18 Maret 2025.
Jumlah sipil Palestina yang terluka sejak serangan dimulai kembali kini tercatat sebanyak 3.022, demikian menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Dilaporkan, angka tersebut mencakup 86 orang yang tewas dan 287 yang terluka dalam 24 jam terakhir.
Dilaporkan juga bahwa jumlah korban tewas secara keseluruhan di Gaza telah mencapai 50.609 jiwa sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Jumlah orang yang terluka di Gaza sejak tanggal itu tercatat sebanyak 115.063. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News