Jakarta: Guna mencapai Indonesia emas, kinerja sektor logistik Indonesia dituntut untuk mengalami peningkatan.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Hartanto, mengatakan Induk Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (INKOP TKBM), mempunyai peranan penting dalam ekosistem logistik.
Mengingat, performa Indonesia dalam Logistics Performances Index (LPI), Indonesia menempati urutan ke-6 dari 8 negara di kawasan Asia Tenggara. Hartanto berharap para anggota dapat meningkatkan kesadaran digitalisasi tak sebatas membangun sistem.
“Di era digital ini yang paling diutamakan adalah bagaimana sistem terbangun, tetapi bukan hanya sistem melainkan awareness para anggota TKBM itu tahu, digital itu bukan hanya sistem saja yang dibangun, bagaimana mereka meningkatkan diri agar tahu digitalisasi itu bisa mempercepat kinerja, sehingga mampu mendukung indeks logistik performance kita, jangan sampai kalah dengan negara-negara lain,” kata Hartanto, usai membuka Rakornas IV Inkop TKBM di Jakarta, Senin, 18 November 2024.
Berkoordinasi dengan pentahelix
Hartanto menegaskan, untuk meningkatkan performa dan mendorong pertumbuhan ekonomi industri, salah satu cara yakni berkoordinasi dengan pentahelix. Terdapat lima unsur pentahelix di antaranya, pemerintah selaku regulator, akademisi, asosiasi, media sosial dan bisnis.
“Ayo, setidaknya kita kerja sama mengalahkan Filipina dan Malaysia. Kita harus koordinasi, komunikasi dengan pentahelix. Dengan Rakor ini maka ada koordinasi dengan pentahelix, mereka harus selalu koordinasi dengan regulator, dengan para pendidik atau edukasi dengan para asosiasi para bisnis dan juga media sosial. Kalau kelimanya ketemu, Inkop bisa mewakili pemerintah di tengah masyarakat,” jelas Hartanto.
Terkait era digitalisasi, Ketua Umum Inkop TKBM Pelabuhan, Muhammad Nasir, mengatakan para stakeholder di semua pelabuhan sudah memasuki tahap tersebut.
“Artinya kami menyiapkan pelayanan yang transparan secara digitalisasi dan semua dimudahkan,” kata dia.
Nasir juga membenarkan adanya revolusi teknologi dan digitalisasi yang berdampak di dalam dunia kerja. Untuk peningkatan SDM anggota primer koperasi TKBM, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa LSP/BNSP dalam pelaksanaan pelatihan dan pendidikan, yang dilakukan secara kontinu dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah sesuai dengan kebutuhan sertifikasi anggota TKBM pelabuhan setempat.
“InsyaAllah sesuai dengan kesiapan SDM semua anggota Koperasi terkait dengan alat mekanisasi modern termasuk floating crane dan mobile crane di lingkungan pelabuhan, kami yakin anggota Koperasi TKBM siap untuk mengoperasikan. Kita harus selalu siap mendukung Indonesia menjadi poros maritim dunia dan program nasional logistik ekosistem (NLE) serta siap terhadap perkembangan modernisasi dan digitalisasi demi terwujudnya profesional kerja dan meningkatkan pelayanan yang transparan,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AHL)