Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gandeng Amerika Serikat, IPB University Dorong Pelatihan Peternak Sapi Perah Indonesia

Gandeng Amerika Serikat, IPB University Dorong Pelatihan Peternak Sapi Perah Indonesia

JABAR EKSPRES – IPB University melakukan Kick-off kemitraan U.S Indonesia Dairy Farmer Partnership (USIDP), sebuah aliansi yang memperkuat program edukasi untuk mendukung peternak sapi perah di Indonesia.

Rektor IPB University Prof Arif Satria menjelaskan bahwa program ini didesain untuk mendorong proses pelatihan dalam produksi sapi perah.

Pada acara ini, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara IPB University, United States Dairy Export Council (USDEC), dan New Mexico Department of Agriculture (NMDA) terkait USIDP Education Program.

Prof Arif Satria menyatakan pentingnya program ini karena susu merupakan komponen vital dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Kerjasama antara IPB University, USDEC, dan NMDA merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian,” kata Prof Arif Satria dalam kegiatan Seminar Nasional Indonesian Dairy Farming Scale Up Strategy dan Kick Off Program U.S. Indonesia Dairy Farmer Partnership (USIDP) di IPB International Convention Center pada Selasa (7/1/2025).

BACA JUGA: IPB University Kenalkan Hasil Riset dan Tiga Inovasi Terbaru, Ada Teknologi Bayi Tabung untuk Hewan Langka!

Ia menegaskan, bahwa IPB University berkomitmen untuk mendukung keberhasilan program MBG yang menjadi fokus pemerintahan saat ini.

Melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan volume produksi susu di Indonesia dengan melibatkan peternak perah skala kecil dan menengah.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan juga terjadi pertukaran pengetahuan dan kolaborasi antar pihak untuk mendukung pertumbuhan sektor peternakan di Indonesia.

Pasalnya, produksi susu nasional masih memiliki potensi yang besar untuk ditingkatkan, mengingat sebagian besar kebutuhan masih harus dipenuhi melalui impor.

“Selama ini produksi susu nasional kita masih belum tinggi, baru 20 persen untuk bisa mensuport kebutuhan nasional, untuk memenuhi kebutuhan susu Indonesia, Indonesia masih mengandalkan 80 persen impor. Saya kira Amerika Serikat punya pengalaman yang luar biasa dalam hal produksi susu,” beber Prof Arif.

BACA JUGA: Pemkab Bogor Siap Gelontorkan Rp 50-70 Miliar dari BTT untuk Program Makan Bergizi Gratis