Galanggang Arang Wujudkan Kolaborasi Pengelolaan WTBOS Sawahlunto

18 December 2023, 0:21

Kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem Warisan Tambang Batu Bara Ombilin-Sawahlunto (WTBOS) beserta jalur kereta apinya di Sumatra Barat tahun 2023 telah usai dengan digelarnya rangkaian acara penutupan pada, 14 Desember 2023 di Kota Solok.

Baca juga : Jamu akan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada Tahun Ini

Setelah perjalanan panjang yang dimulai pada Oktober 2023, kegiatan yang bernama Galanggang Arang ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan (Dit PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatra bersama komunitas seni budaya, tokoh adat ninik-mamak dan masyarakat.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Kemendikbud Ristek), Hilmar Farid, mengatakan kegiatan Galanggang Arang menjadi muara dari berbagai rangkaian kegiatan yang telah disusun dan dilaksanakan. “WTBOS dapat menjadi salah satu sumber inspirasi bagi partisipasi masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, dan komunitas untuk ikut terlibat dalam menjaga warisan dunia ini,” katanya.

Baca juga : Festival Virtual Indonesia Hidden Heritage Week 2021 Digelar 21-30 Oktober

Menurut Hilmar, sembari menjaga warisan dunia WTBOS ini seluruh masyarakat Indonesia dapat memanfaatkannya untuk kepentingan masa kini, baik secara ekonomi budaya, pendidikan, sosial budaya, dan peningkatan kualitas hidup kita. Ia melanjutkan, meskipun eksplorasi batu bara di Sawahlunto tahun 2023 telah berhenti, namun WTBOS dapat mengaktivasi dan memberikan manfaat kembali dengan cara yang kreatif secara berkelanjutan. “Menggali batu bara ada habisnya, menggali kebudayaan akan memperkaya,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan bahwa kegiatan Galanggang Arang mengambil peran penting, tidak hanya dalam rumusan dan tawaran bentuk pengelolaan, namun juga contoh praktik baik dalam aksi nyata. Ia juga menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat, ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, turut memperlancar kegiatan, terutama di lokasi-lokasi pelaksanaan kegiatan di delapan kabupaten/kota, yakni Padang, Padang Panjang, Sijunjung, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan Kota Solok. “Demikian juga dengan anak nagari, komunitas seni dan budaya, narasumber, telah menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Galanggang Arang,” katanya.

Bersamaan dengan ini, Mahyeldi juga meminta agar komitmen-komitmen, rumusan, dan program yang dihasilkan dalam kegiatan Galanggang Arang ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk yang konkret, terutama badan pengelola yang dapat memaksimalkan pengelolaan WTBOS.

Merentang dari Oktober hingga Desember 2023, Galanggang Arang telah merayakan keberagaman, kekayaan budaya, dan semangat komunitas yang terjalin erat dengan warisan dunia ini. Adapun kegiatannya antara lain
Pembukaan di Fabriek Bloc, Padang (19 Oktober 2023), Pitalah Bungo Tanjuang (17-18 November 2023), dan Batu Tabal (21-23 November 2023)

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menyatakan bahwa rangkaian kegiatan tersebut menjadi jejaring untuk mendistribusikan informasi, pengetahuan, ekspresi seni, objek pemajuan kebudayaan, cagar budaya, yang terkait dengan WTBOS. “Nilai universal luar biasa dari WTBOS merupakan sumbangan penting bagi peradaban, baik di tingkat lokal, nasional, maupun dunia,” tutupnya. (B-4)

Kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem Warisan Tambang Batu Bara Ombilin-Sawahlunto (WTBOS) beserta jalur kereta apinya di Sumatra Barat tahun 2023 telah usai dengan digelarnya rangkaian acara penutupan pada, 14 Desember 2023 di Kota Solok.

Baca juga : Jamu akan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada Tahun Ini

Setelah perjalanan panjang yang dimulai pada Oktober 2023, kegiatan yang bernama Galanggang Arang ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan (Dit PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatra bersama komunitas seni budaya, tokoh adat ninik-mamak dan masyarakat.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Kemendikbud Ristek), Hilmar Farid, mengatakan kegiatan Galanggang Arang menjadi muara dari berbagai rangkaian kegiatan yang telah disusun dan dilaksanakan.  “WTBOS dapat menjadi salah satu sumber inspirasi bagi partisipasi masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, dan komunitas untuk ikut terlibat dalam menjaga warisan dunia ini,” katanya.

Baca juga : Festival Virtual Indonesia Hidden Heritage Week 2021 Digelar 21-30 Oktober

Menurut Hilmar, sembari menjaga warisan dunia WTBOS ini seluruh masyarakat Indonesia dapat memanfaatkannya untuk kepentingan masa kini, baik secara ekonomi budaya, pendidikan, sosial budaya, dan peningkatan kualitas hidup kita. Ia melanjutkan, meskipun eksplorasi batu bara di Sawahlunto tahun 2023 telah berhenti, namun WTBOS dapat mengaktivasi dan memberikan manfaat kembali dengan cara yang kreatif secara berkelanjutan. “Menggali batu bara ada habisnya, menggali kebudayaan akan memperkaya,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan bahwa kegiatan Galanggang Arang mengambil peran penting, tidak hanya dalam rumusan dan tawaran bentuk pengelolaan, namun juga contoh praktik baik dalam aksi nyata. Ia juga menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat, ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, turut memperlancar kegiatan, terutama di lokasi-lokasi pelaksanaan kegiatan di delapan kabupaten/kota, yakni Padang, Padang Panjang, Sijunjung, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan Kota Solok. “Demikian juga dengan anak nagari, komunitas seni dan budaya, narasumber, telah menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Galanggang Arang,” katanya.

Bersamaan dengan ini, Mahyeldi juga meminta agar komitmen-komitmen, rumusan, dan program yang dihasilkan dalam kegiatan Galanggang Arang ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk yang konkret, terutama badan pengelola yang dapat memaksimalkan pengelolaan WTBOS.

Merentang dari Oktober hingga Desember 2023, Galanggang Arang telah merayakan keberagaman, kekayaan budaya, dan semangat komunitas yang terjalin erat dengan warisan dunia ini. Adapun kegiatannya antara lain
Pembukaan di Fabriek Bloc, Padang (19 Oktober 2023), Pitalah Bungo Tanjuang (17-18 November 2023), dan Batu Tabal (21-23 November 2023)

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menyatakan bahwa rangkaian kegiatan tersebut menjadi jejaring untuk mendistribusikan informasi, pengetahuan, ekspresi seni, objek pemajuan kebudayaan, cagar budaya, yang terkait dengan WTBOS. “Nilai universal luar biasa dari WTBOS merupakan sumbangan penting bagi peradaban, baik di tingkat lokal, nasional, maupun dunia,” tutupnya. (B-4)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi