JAKARTA – PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 70 persen hingga 80 persen pada tahun 2025.
“Untuk di tahun 2025, kita expect untuk pertumbuhan laba kita berkisar sekitar 70 persen-80 persen dan pendapatannya sendiri sekitar 40 persen-50 persen,” ujar Direktur Utama PT Fore Kopi Indonesia Tbk, Vico Lomar, dalam public expose, Kamis, 26 Juni.
Vico menjelaskan bahwa dalam mencapai target tersebut perseroan telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp222 miliar hingga Rp225 miliar untuk memperluas bisnis usaha.
Ia menambahkan bahwa hingga 80 persen dana tersebut difokuskan untuk ekspansi outlet Fore Coffee dan Fore Donat. Namun, untuk saat ini, prioritas utama tetap pada ekspansi outlet Fore Coffee di seluruh Indonesia.
Adapun Fore menargetkan sebanyak 70 gerai baru yang akan di bangun sepanjang 2025 dan saat ini telah dibangun sekitar 30 gerai.
“Jadi yang terus kita lakukan adalah menambah jumlah outlet kita, terutama di tier 2 dan tier 3. Kemudian kita juga terus mengeluarkan produk-produk baru, produk seasonal itu setiap 3 bulan kita coba luncurkan 2-3 produk baru dan dibarengi dengan berbagai promosi yang terus kita lakukan. Yang kedua adalah, berapa banyak Fore donat yang akan dibuka,” tegasnya.
Terkait rencana ekspansi Fore Donat, Vico menegaskan bahwa perusahaan sangat berhati-hati dalam membuka setiap gerai baru dan setiap outlet yang akan dibuka didasarkan pada analisis yang menyeluruh.
Ia menambahkan untuk pembukaan Fore Donut akan dimulai di wilayah tier 1 seperti di Jakarta, Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, serta tier 2 mencakup kota-kota provinsi lainnya.
“Kami lebih mengutamakan untuk saat ini, beberapa waktu ke depan ini untuk lebih memfokuskan Fore donat masuk di tier 1 dan setelah itu masuk ke tier 2. Tetapi again karena prinsip kehati-hatian, maka kami akan melakukan banyak sekali evaluasi setiap outlet yang akan dibuka,” ucapnya.
Vico menambahkan setelah menemukan pola dan lokasi yang tepat, perusahaan baru akan mulai melakukan ekspansi hal tersebut dilakukan untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan memastikan seluruh produk Fore dapat diterima dan disukai oleh masyarakat Indonesia.
Ia menyampaikan bahwa Fore Coffee optimis dapat melanjutkan tren peningkatan kinerja bisnis yang eksponensial di tahun 2025 ini, menyusul lonjakan kinerja keuangan yang signifikan pada tahun buku 2024.
Vico menyatakan bahwa di tengah perlambatan ekonomi, Perseroan melihat industri makanan dan minuman, khususnya produk kopi dan minuman non-alkohol, tetap menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat.
“Antusiasme pelanggan terhadap inovasi produk kami seperti Butterscotch Sea Salt Latte dan Triple Peach Americano, yang sukses menjadi produk terlaris, menjadi bukti daya tarik pasar yang berkelanjutan,” ujarnya.
Vico juga menyoroti respons positif masyarakat terhadap ekspansi gerai Fore Coffee. “Kami melihat antusiasme tinggi di setiap pembukaan outlet baru Perseroan. Hingga akhir tahun 2024, jaringan kami telah menjangkau lebih dari 40 kota di Indonesia dan Singapura,” tambahnya.
Menurutnya dengan kebutuhan masyarakat akan rekreasi, yang dapat dipenuhi oleh konsumsi produk makanan dan minuman berkualitas tinggi dengan harga terjangkau seperti yang ditawarkan Fore Coffee, juga dilihat cukup berperan dalam hal ini.
Vico mengungkapkan, optimisme Fore Coffee untuk mencapai target kinerja keuangan untuk Tahun Buku 2025 didasari praktik pembukaan outlet baru yang semakin matang dan sistematis, serta adanya komitmen operational excellence sebagai pilar utama untuk menjaga kualitas dan efisiensi.
“Yang tidak kalah penting, kekuatan brand Fore Coffee yang terus berkembang dan semakin diterima oleh konsumen telah memberikan keyakinan kepada kami untuk melangkah lebih jauh di tahun 2025,” ucap Vico.
Sebagai informasi, Fore Coffee mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 115 persen menjadi Rp1,04 Triliun dan turut mendorong naiknya laba lebih dari 4.900 persen menjadi Rp58,2 Miliar pada Tahun Buku 2024.
Ia menambahkan bahwa kenaikan tersebut didorong dengan penambahan jumlah gerai hingga 35 persen, mencapai total 232 gerai pada akhir tahun 2024.
Selain itu hingga 31 Desember 2024 jumlah ekuitas Fore Coffee menjadi Rp253,12 miliar atau melesat 227 persen (YoY), sedangkan liabilitas tercatat meningkat 48 persen (YoY) menjadi Rp387,64 miliar. Dengan demikian, hingga akhir 2024 total aset Fore Coffee menjadi Rp640,76 miliar atau bertumbuh 89 persen (YoY).
