Fokus Selamatkan Korban, Polisi Belum Dalami Pelanggaran Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Fokus Selamatkan Korban, Polisi Belum Dalami Pelanggaran Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Surabaya (beritajatim.com)-  Pihak kepolisian masih belum mendalami adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak pengurus pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo atas tragedi ambruknya bangunan Mushola, Senin (28/9/2025) sore kemarin.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan pihaknya masih fokus menyelamatkan korban yang masih terjebak reruntuhan. Pihak kepolisian bersama instansi terkait yang terlibat dalam evakuasi masih memprioritaskan keamanan para korban dan petugas.

“Jadi, saya harus jawab dulu bahwa sekarang fokusnya adalah penyelamatan korban dulu. Korban selamat. Itu yang paling penting. Apakah itu sudah meninggal ataupun masih hidup, itu harus kita upayakan untuk bisa dievakuasi dulu,” kata Nanang.

Nanang menyampaikan, kondisi mushola Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang ambruk menyulitkan para petugas untuk melakukan proses evakuasi.

“Alat berat belum bisa dioperasikan sepenuhnya untuk membantu proses evakuasi karena dikhawatirkan malah memperburuk situasi di lokasi reruntuhan yang belum stabil,” jelasnya.

Ia memastikan, langkah penyelamatan juga melibatkan Tim ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Masukan mereka akan dibutuhkan mengingat konstruksi bangunan yang runtuh masih tak stabil.

“Kita pastikan evakuasi didampingi oleh para ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jadi sama-sama kita semoga berdoa supaya korban bisa dievakuasi dulu ya,” tuturnya.

Dalam evakuasi di Mushola Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo petugas sudah mengerahkan semua elemen yang bisa diperbantukan untuk korban.

Termasuk oksigen, minuman dan logistik lain. Terutama untuk para korban yang diduga masih tertimbun di puing-puing bangunan.

“Ini semua peralatan-peralatan sudah kita kerahkan untuk bisa membantu, memberikan oksigen, memberikan logistik, minuman ke korban sementara saat ini,” pungkasnya. [ang/aje]