GELORA.CO -Upaya mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi dinilai masih sulit direalisasikan tanpa ada keseriusan negara dan penegak hukum itu sendiri.
“Ada harapan enggak sih 2026 (bebas korupsi) dengan segala persoalan yang ada ini? Negara hari ini, dia sendiri yang memproduksi hukum-hukum koruptif,” kata praktisi hukum Firman Tendry Masengi dalam diskusi bertajuk Anomali Pemberantasan Korupsi 2025. Harapan untuk 2026 di Jakarta, Minggu, 28 Desember 2025.
Firman Tendry menilai, produk hukum Indonesia masih “ramah” terhadap pelanggar, ditambah penegak hukum itu sendiri dituding koruptif.
Politisi PDIP ini lantas menyinggung janji politik bahwa koruptor akan dikejar hingga ke Antartika. Meski Firman Tendry tidak menyebutkan nama, pernyataan tersebut adalah janji politik Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
“Dia bilang begini, ‘saya akan mengejar koruptor sampai ke antartika’, tapi dia membiarkan korupsi di antara kita. Kan gila namanya,” tegas Firman.
Ia juga pesimis aparat penegak hukum serius dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Kita ini sudah mengalami state capture, negara yang memproduksi korupsi dan kejahatan. Jadi kalau bicara aparat penegak hukum, polisi, kejaksaan, KPK, jangan harap deh, orang itu juga bagian dari korupsi itu sendiri,” pungkas Firman.
Dalam acara diskusi ini juga dihadiri dua narasumber lainnya, seperti pengamat politik Standarkiaa Latief dan aktivis mahasiswa Fikri
