Festival Rujak Uleg 2025 Usung Tema “The Legend of THR”: 3.300 Porsi Dibagikan Gratis

Festival Rujak Uleg 2025 Usung Tema “The Legend of THR”: 3.300 Porsi Dibagikan Gratis

Surabaya (beritajatim.com) — Festival Rujak Uleg kembali digelar untuk ke-20 kalinya dengan mengusung tema unik dan penuh nostalgia, “The Legend of THR”. Bertempat di Surabaya Expo Center — kawasan yang dulunya dikenal sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) — festival tahunan ini sukses menarik perhatian ribuan warga Surabaya dan wisatawan dari berbagai daerah.

Acara yang berlangsung meriah pada Sabtu malam ini menghadirkan total 131 tim peserta, mulai dari 38 perwakilan hotel, 38 komunitas masyarakat, hingga 28 delegasi khusus dari mahasiswa asing dan perguruan tinggi di Surabaya.

Tidak hanya itu, sebanyak 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 31 kecamatan turut memeriahkan panggung festival lewat parade busana bertema Dangdut, menambah semarak suasana dengan sentuhan budaya populer Indonesia.

Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah hadirnya kategori khusus “Rujak Nusantara” yang diikuti oleh lima kabupaten sekitar, yakni Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan. Masing-masing daerah membawa cita rasa khas rujak mereka, memperkaya keberagaman kuliner lokal yang ditampilkan di festival ini.

Namun, yang paling dinanti-nantikan para pengunjung adalah pembagian 3.300 porsi rujak uleg secara gratis. Tradisi ini menjadi ikon festival yang selalu ditunggu-tunggu, mengajak warga dan wisatawan untuk menikmati kelezatan rujak cingur bersama-sama.

Festival Rujak Uleg sendiri pertama kali digelar pada 2004 oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai bentuk pelestarian kuliner khas daerah, terutama rujak cingur — makanan tradisional berbahan dasar petis, sayur, dan irisan cingur (hidung sapi). Sejak saat itu, festival ini berkembang menjadi salah satu event budaya kuliner terbesar di Indonesia.

Puncak prestasi festival ini terjadi pada 2019, ketika berhasil mencatatkan diri di Museum Rekor Indonesia (MURI) atas penggunaan cobek (ulekan) terbesar serta jumlah peserta terbanyak yang secara bersamaan mengulek rujak.

Lebih dari sekadar festival kuliner, Rujak Uleg telah menjadi bagian penting dari identitas budaya Kota Surabaya. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga komunitas lokal dan mahasiswa internasional, menjadikan acara ini sebagai simbol kebersamaan dalam keberagaman.

Dengan konsep yang terus berinovasi tiap tahunnya, Festival Rujak Uleg tak hanya melestarikan warisan kuliner, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang mendukung branding Surabaya sebagai kota kreatif dan inklusif. (fyi/suf)