Pasuruan (beritajatim.com) – Festival Jalur Rempah yang digelar di Tengger Culture Center, Tosari, menghadirkan beragam kesenian tradisional. Acara tersebut sukses menyedot perhatian masyarakat sekaligus menjadi ajang kebanggaan Kabupaten Pasuruan.
Dalam pagelaran itu, berbagai seni budaya tampil memukau, mulai dari seni terbang, ketipung, slompret, hingga pencak kembangan. Tak ketinggalan jaran kencak Tengger, bantengan, dan fashion batik khas Pasuruan ikut memeriahkan panggung.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, drg Merita Rusdi Sutejo, mengaku terpesona dengan penampilan para peserta. Ia menyebut festival ini menunjukkan betapa kayanya khazanah budaya bangsa.
“Festival Jalur Rempah ini bukan sekadar pertunjukan, tapi juga bukti bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa,” kata Merita.
Menurutnya, setiap tampilan membawa pesan mendalam tentang identitas masyarakat lokal. Ia pun menilai seni tradisional akan selalu relevan meski zaman terus berubah.
“Contohnya batik dengan sentuhan modern, bisa tampil elegan dan berkelas tanpa meninggalkan akar budaya,” jelasnya.
Merita menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga warisan budaya. Ia menilai jika tidak dilestarikan, lambat laun seni tradisional bisa hilang.
“Semua ini adalah identitas yang harus kita jaga bersama agar tidak tergerus perkembangan zaman,” tegasnya.
Lebih jauh, ia berharap festival ini mampu memotivasi generasi muda untuk bangga dengan budaya daerah. Menurutnya, rasa cinta tersebut juga bisa mendorong lahirnya peluang ekonomi kreatif.
“Semoga anak-anak muda makin mencintai produk lokal dan memanfaatkannya untuk membuka usaha kreatif, khususnya di bidang fashion,” ujarnya penuh harap.
Festival Jalur Rempah di Tosari pun menjadi bukti nyata bahwa budaya bisa menjadi ruang inspirasi. Tidak hanya sebagai hiburan, namun juga sebagai sumber kebanggaan dan daya tarik Kabupaten Pasuruan. [ada/aje]
