FEB Unjani Tegaskan Komitmen Ekonomi Berkelanjutan di Forum Internasional ICSEMA 2025 – Page 3

FEB Unjani Tegaskan Komitmen Ekonomi Berkelanjutan di Forum Internasional ICSEMA 2025 – Page 3

Sesi pleno dibuka dengan wawasan mendalam dari para pembicara yang memberikan perspektif berbeda.

Pembicara pertama, Dr. Roman Fitra Cahaya dari University of Essex, Inggris menyoroti hubungan erat antara UKM, keberlanjutan, dan ekonomi sirkular. Beliau menekankan bahwa meskipun memiliki sumber daya terbatas, UKM berada di posisi strategis untuk mendukung inovasi bisnis berkelanjutan melalui aktivitas seperti penggunaan kembali material dan daur ulang limbah. Praktik ini tidak hanya sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular tetapi juga dapat membangun ketangguhan (resilience) bagi UKM itu sendiri.

Selanjutnya, pembicara kedua, Assoc. Professor. Dr. Sakinah Mohd Shukri dari Management and Science University, Malaysia, membahas peran transformatif teknologi. Dalam presentasinya yang bertajuk “Exploring How AI and Collaboration Enhance SME Global Reach in Malaysia,” beliau menegaskan bahwa Kecerdasan Buatan (AI) adalah alat yang sangat kuat (powerful) untuk membantu UKM berbisnis secara efektif. Melalui AI dan kolaborasi, UKM dapat membangun kemitraan yang kuat dan memberdayakan jaringan mereka untuk mencapai keberlanjutan dan jangkauan pasar global.

Sesi ditutup dengan pandangan kritis dari pembicara ketiga, Prof. Dr. Ahmad Azmy dari Universitas Paramadina, Indonesia. Beliau menantang paradigma umum “kecil itu indah” (small is beautiful) dan menekankan bahwa tujuan utama seharusnya adalah membantu UKM untuk “lulus” menjadi perusahaan besar. Beliau secara kreatif mengusulkan perubahan akronim UKM dari Usaha Kecil Mikro menjadi aspirasi baru: Usaha Kami Milyaran. Prof. Azmy mempertanyakan bagaimana AI dan akuntansi dapat secara praktis digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, seraya menyoroti adanya kesenjangan antara program digitalisasi pemerintah dengan realita adopsi di lapangan.