Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Farhan Ingin Seni dan Budaya di Kota Bandung Harus Dapat Perhatian Serius!

Farhan Ingin Seni dan Budaya di Kota Bandung Harus Dapat Perhatian Serius!

JABAREKSPRES – Keberadaan seni dan budaya di akan menjadi perhatian bagi pasangan Wali Kota Bandung nomer urut 3 Muhammad Farhan – Erwin.

Menurutnya seni dan budaya harus dijaga kelestariannya. Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengembangkan kemajuan seni dan budaya.

Di Kota Bandung sendiri banyak para pelaku seni dan budaya yang harus diperhatikan. Jika nanti terpilih menjadi Wali Kota, Farhan berjanji akan hadir.

‘’Jadi pengembangan kebudayaan dan menyertakan pemanfaatan serta pembinaannya kepada komunitas,” kata Farhan dalam debat kedua Pilwalkot Bandung 2024, Selasa (19/11/2024).

Dalam aturan tersebut, menurutnya terdapat 10 objek pemajuan kebudayaan yang di dalamnya terdapat 17 sub sektor ekonomi kreatif.

Farhan mencontohkan salah satu bentuk apresiasinya adalah Bandung Music Council yang sudah dengan baik dalam mengamanatkan aturan tersebut.

“Untuk itulah maka izinkan kami memberikan apresiasi ke Bandung Music Council yang telah memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada para musisi di Kota Bandung. Jadi kesejahteraannya sangat mendasar,” katanya.

Dari situlah, Farhan pun terpacu untuk lebih memberikan perlindungan di sektor kebudayaan demi kemajuan dan kesejahteraan para pelakunya.

Salah satunya adalah memberikan perlindungan dengan membantu untuk mendapatkan HAKI. Sedangkan untuk pengembangannya ada yang namanya warisan budaya tak benda.

Kota Bandung, menurutnya memiliki puluhan warisan budaya tak benda yang harus dilindungi. Salah satunya adalah ulin barong sekeloa yang berada di kawasan Sekeloa.

“Itu bagus pisan (sangat bagus) dan ini harus dilakukan pemerintah daerah sebagai bentuk perlindungan,” katanya.

Dengan adanya perlindungan ini, keberadaan budaya tak benda akan menjadi identitas dan warisan budaya agar selalu dilestarikan.

“Sebetulnya hal itu menjadi sebuah upaya kita untuk menjadikan para pelaku seni budaya terekspos karyanya, dihargai, dan menimbulkan kesejahteraan,” katanya.

Selain itu, untuk menghargai kebudayaan lokal dan pelakunya, menurut Farhan diperlukan sarana pertunjukkan yang bisa digunakan pegiat sektor tersebut.

Kota Bandung butuh wadah atau tempat-tempat pagelaran seni dan budaya yang representatif dan memiliki fasilitas yang memadai.

“Maka saatnya isi semua tempat pertunjukkan ini oleh para seniman dan budayawan Bandung, sehingga semuanya sejahtera dan bahagia,” pungkas Farhan. (yan).