Fakultas Teknologi Pertanian IPB Diubah Jadi Sekolah Teknik, Picu Polemik Antar-Profesor – Page 3

Fakultas Teknologi Pertanian IPB Diubah Jadi Sekolah Teknik, Picu Polemik Antar-Profesor – Page 3

Sementara Prof Florentinus Gregorius Winarno, pendiri dan mantan dekan Fateta, menyampaikan keprihatinan dan harapan atas arah yang akan ditempuh fakultas yang pernah ia rintis ini.

“Fateta dibangun bukan hanya untuk menghasilkan insinyur, tetapi untuk mencetak pemimpin pertanian global. Saya membangun dosen-dosen berkelas dunia. Kita dulu bahkan mendirikan 17 STM Pembangunan Pertanian yang kini menjadi SMK. Sayangnya, ruh kolaborasi itu kini memudar,” ungkapnya.

Winarno yang juga President Codex Alimentarius Commission (CAC) 1991-1995 ini mengingatkan bahwa Fateta adalah almamater empat para insan dididik dan dibesarkan, bukan sekadar struktur akademik yang bisa diubah tanpa mempertimbangkan nilai historis dan fungsinya.

Wacana perubahan Fateta menjadi Sekolah Teknik disebut bagian dari rencana strategis IPB untuk memperkuat identitas keilmuan, namun sejumlah kalangan menilai perubahan tersebut harus mempertahankan nilai-nilai dasar Fateta sebagai pusat unggulan teknologi pangan dan pertanian tropika.

Dengan rekam jejaknya yang mendunia dan kontribusinya terhadap sistem pangan nasional, banyak pihak berharap agar transformasi Fateta justru memperkuat posisinya, bukan mereduksi peran strategis yang telah dibangun selama lebih dari enam dekade.