Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan terpantau menguat tipis.
Mengacu data Bloomberg, Senin, 18 November 2024, pada pagi ini rupiah menguat 29 poin atau setara dengan 0,18 persen menjadi Rp15.845 per USD.
Sementara jika menagcu data Yahoo Finance, rupiah menguat 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.839 per USD.
Pada perdagangan hari ini ditaksir rupiah akan bergerak pada level Rp15.839 hingga Rp15.885 per USD.
Melansir Antara, rupiah menguat terhadap dolar AS pada awal perdagangan Senin dipengaruhi oleh data penjualan ritel Tiongkok yang melebihi ekspektasi.
“Data Tiongkok ini meningkatkan optimisme di kawasan Asia mengenai pemulihan ekonomi Tiongkok, yang pada gilirannya memicu sentimen risk-on,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
Penjualan ritel Tiongkok
Penjualan Ritel Tiongkok Oktober 2024 tumbuh sebesar 4,8 persen secara year on year (yoy) dari sebelumnya 3,2 persen yoy, dan lebih tinggi dari estimasi 3,8 persen yoy.
Di sisi lain, rupiah berpeluang melemah hari ini karena sinyal yang kurang dovish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Presiden Fed Boston, Susan Collins, menyatakan bahwa pemotongan suku bunga kebijakan pada Desember 2024 masih menjadi bahan pertimbangan, sementara Goolsbee mengatakan bahwa suku bunga kebijakan untuk 12-18 bulan ke depan akan “jauh lebih rendah”. Namun, ia juga menyoroti kemungkinan pemotongan suku bunga yang lebih lambat.
Isu-isu tersebut meningkatkan kemungkinan The Fed kurang agresif dalam memangkas suku bunga pada 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)