Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Fakta Mengejutkan Jeju Air dan Boeing 737-800 yang Kecelakaan hingga Menewaskan 179 Penumpang

Fakta Mengejutkan Jeju Air dan Boeing 737-800 yang Kecelakaan hingga Menewaskan 179 Penumpang

Bisnis.com, JAKARTA – Ada fakta mengejutkan tentang Jeju Air dan Boeing 737-800 yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan 179 penumpang di Korea.

Dilansir dari Sky News, Jeju Air adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, yang sudah berhasil mengangkut lebih dari 12,3 juta penumpang tahun lalu.

Dibentuk pada tahun 2005, perusahaan ini dinamai berdasarkan Pulau Jeju (yang terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea). Ini merupakan rumah bagi kantor pusat maskapai tersebut.

Perusahaan ini memiliki lebih dari 3.000 karyawan dan lebih dari 40 pesawat, sebagian besar adalah Boeing 737-800, model yang banyak digunakan di seluruh dunia.

Korea Selatan sangat dihormati dalam hal keselamatan, dan mendapat peringkat Kategori 1 dalam Program Penilaian Keselamatan Penerbangan Internasional milik Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat.

Jeju Air menerima nilai keselamatan “A” – “sangat baik” dalam tinjauan tahunan terbaru maskapai penerbangan domestik yang dilakukan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, menurut New York Times.

Sejarah Boeing 737-800

Pesawat ini diluncurkan pada tahun 1994 oleh perusahaan AS Boeing untuk menggantikan model 737 yang lebih tua, dan bersaing dengan Airbus A320. Pesawat ini digunakan dalam penerbangan komersial untuk pertama kalinya sejak tahun 1997.

Hampir 5.000 unit telah terjual di seluruh dunia sejak peluncuran 737-800, dengan Ryanair, United Airlines, dan American Airlines di antara operator pesawat terbesar.

Sering digambarkan sebagai “pesawat tangguh” karena penggunaannya yang luas, 737-800 memiliki catatan keselamatan yang cukup baik.

Meskipun Boeing 737-800 pernah terlibat dalam kecelakaan fatal sebelumnya, namun sebagian besar disebabkan oleh kondisi cuaca buruk, kesalahan manusia, atau faktor lainnya.

Kecelakaan fatal terakhir yang melibatkan 737-800 adalah Penerbangan 5735 China Eastern Airlines pada Maret 2022. Saat itu, sebuah pesawat jatuh di Wuzhou, Cina, setelah turun tajam di tengah penerbangan.

Kecelakaan itu masih dalam penyelidikan oleh otoritas penerbangan sipil China, meskipun beberapa laporan menunjukkan pesawat itu sengaja dijatuhkan.

Kecelakaan fatal sebelumnya terjadi pada Maret 2016, ketika pesawat Flydubai yang mendarat di Rostov-on-Don, Rusia, jatuh pada pendekatan terakhir dalam cuaca buruk, menewaskan seluruh 62 orang di dalamnya.

Lebih dari 150 orang juga tewas dalam penerbangan Air India Express pada bulan Mei 2010, ketika sebuah 737-800 melintasi landasan pacu di bandara Mangalore.